Pulau organik Bali jadikan lebih mahal di kalangan turis

id pupuk organik,Bali pulau organik,simantri,reses Pastika,bali organik

Pulau organik Bali jadikan lebih mahal di kalangan turis

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Made Mangku Pastika bersama para petani dan pimpinan Simantri dari berbagai kabupaten di Bali. ANTARA/Ni Luh Rhismawati

Badung (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Daerah Made Mangku Pastika menyatakan dengan mengembangkan Bali sebagai pulau organik akan menjadikan daerah ini menjadi subur dan nilainya lebih "mahal" di mata wisatawan.

"Jika kita tidak menggunakan pupuk dan pestisida kimia, kualitas hasil pertanian lebih bagus dan sehat untuk dikonsumsi," kata Pastika saat mengadakan penyerapan aspirasi ke Simantri 174 Gapoktan Dharma Pertiwi, di Kelurahan Lukluk, Kabupaten Badung, Kamis.

Produk-produk pertanian organik, ujar dia, harganya juga akan lebih mahal dan wisatawan mancanegara kecenderungan untuk memilih jenis ini dibandingkan yang menggunakan pupuk dan pestisida kimia.

"Oleh karena itu, saat saya menjabat gubernur telah dikembangkan Simantri (Sistem Pertanian Terintegrasi). Gagasannya saat itu sebagai upaya untuk ikut merawat Bali di tengah kondisi penduduk yang padat," ujarnya pada pertemuan dengan agenda Keberadaan Simantri dalam Menopang Ketahanan Pangan itu.

Selain itu, Simantri yang menjadi salah satu program unggulan Pemprov Bali, dinilai memang sesuai dengan budaya agraris masyarakat Bali. Hingga akhir masa jabatan Pastika sebagai Gubernur Bali, telah terbentuk 800 unit Simantri.

Lewat program Simantri, kata dia pula, selain membuat petani lebih sejahtera, juga membuat pemenuhan pupuk organik akan lebih mudah didapatkan dari kotoran sapi yang dipelihara gabungan kelompok tani.

Dengan potensi sumber daya alam dan kemampuan SDM yang dimiliki, Bali diyakini bisa memenuhi kebutuhan pangan dan tak sampai mengalami krisis.

"Kalau saja potensi yang ada digerakkan semua, bersama-sama mestinya kita tak sampai mengalami krisis pangan," ujarnya lagi.

Dalam pertemuan tersebut, mengemuka kekhawatiran petani terkait terbatasnya pupuk organik untuk mengembalikan pemulihan lahan dari dampak negatif pupuk kimia. Selain itu, merosotnya produksi pangan akibat kerusakan tanah dan alih fungsi lahan yang tinggi.

"Pupuk organik sangat diperlukan, sementara dukungan dari pemerintah daerah masih minim, sehingga upaya meningkatkan produksi tidak maksimal," ujar Dewa Putu Buda, Ketua Simantri 079 Kerambitan Tabanan, didampingi AA Wijana dari Simantri 074 Kelating Tabanan.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Anggota DPD: Pulau organik menjadikan Bali lebih mahal dan subur
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024