Sleman waspada menghadapi penularan penyakit cacar monyet

id cacar monyet sleman,cacar monyet,penyakit menular

Sleman waspada menghadapi penularan penyakit cacar monyet

Arsip Foto - Foto tangan pasien dengan ruam akibat cacar monyet yang diambil selama penyelidikan wabah cacar monyet di Republik Demokratik Kongo tahun 1996 hingga 1997 dalam gambar tidak bertanggal yang diperoleh Reuters pada 18 Mei 2022. (ANTARA/CDC/Brian W.J. Mahy/HO via Reuters/as)

Sleman (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta waspada menghadapi penularan cacar monyet meskipun penyakit zoonosis yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox itu belum ditemukan di wilayahnya.

"Meski belum ada temuan kasus penyakit cacar monyet, kami tetap waspada terhadap potensi penyebaran cacar monyet," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Khamidah Yuliati di Sleman, Rabu.

Sesuai arahan dari Kementerian Kesehatan, ia mengatakan, Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman meningkatkan kewaspadaan untuk menghadapi kemungkinan terjadi penularan virus penyebab penyakit cacar monyet.

Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman menyosialisasikan upaya pencegahan penyakit cacar monyet kepada warga.

"Kami imbau kepada masyarakat, apabila mengalami gejala atau tanda-tanda sakit segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan," kata Khamidah.

"Kami juga mengimbau warga untuk terus menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat," katanya.

Virus cacar monyet dapat menular ketika seseorang bersentuhan dengan virus dari hewan yang terinfeksi, orang yang terinfeksi, atau bahan yang terkontaminasi virus.

Virus itu dapat menular dari hewan ke manusia melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi dan menular dari manusia ke manusia melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau luka pada orang yang terinfeksi.

Pada manusia, gejala cacar monyet dimulai dengan demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan. Cacar monyet juga menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening (limfadenopati).

 
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024