Yogyakarta (ANTARA) - Fungsional DPP Partai Golkar Dr Ir Arnanto Nurprabowo MP menyampaikan gagasan akan pentingnya empat langkah strategis untuk mensejahterakan petani Indonesia, yakni lembaga petani, modal kerja, penguatan teknologi pertanian, dan akses pasar hasil pertanian.
Dalam lembaga petani, kata Mas Arnanto, sapaan akrab Arnanto Nurprabowo, penguatan dan pembinaan lembaga kelompok tani atau gapoktan menjadi penting.
"Pemerintah harus memberikan pendampingan melalui penyuluh pertanian agar kebutuhan petani dapat dijembatani dan dapat terpenuhi," kata alumnus Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu.
Mengenai modal kerja, lanjutnya, petani semestinya dimudahkan mendapat bantuan modal kerja. Pemerintah harus memberikan fasilitas bantuan permodalan, termasuk dari swasta melalui program Corporate Social Responsiblity (CSR) dan bantuan lainnya.
"Selain itu, pemerintah harus menyiapkan asuransi bagi petani bila terjadi bencana yang berakibat gagal panen," ujar sosok energik yang mengenyam pendidikan S1 sampai S3 di UGM itu.
Kemudian penguatan teknologi pertanian seharusnya memudahkan kerja petani. Petani harus menggunakan teknologi untuk meningkatkan produksi dengan baik. Mekanisasi pertanian, benih dan pupuk mudah didapat, serta pengolahan dan penyimpanan hasil yang baik.
Akses pasar hasil pertanian, menurut dia, harus bisa mendukung harga jual hasil pertanian yang tinggi harus dinikmati semua petani. Perluasan akses pasar memberi nilai tambah sehingga petani bisa mendapat manfaat maksimal.
"Akses jalan perdesaan perlu dibangun dengan baik agar hasil pertanian mudah diangkut ke pasar, sehingga cost transportasi pun menjadi murah," kata Mas Arnanto yang dikenal sebagai pribadi yang cerdas dan rendah hati.
Mas Arnanto sangat serius dan konsisten melihat permasalahan pertanian Indonesia. Perhatiannya dimulai sejak masih mengenyam teori sampai melakukan pendampingan langsung dengan petani di sawah-sawah maupun lahan pertanian lainnya.
Ia tidak pernah beristirahat untuk membicarakan persoalan petani dari hulu sampai hilir. Ia selalu membicarakan problem pokok pertanian dan yang dihadapi petani di berbagai ruang ilmiah, bahkan sampai menyuarakan di parlemen.
Pengalaman Mas Arnanto yang pernah bekerja sebagai tenaga ahli Bidang Pertanian, Kehutanan dan Lingkungan Hidup, Perikanan dan Kelautan dan Pangan Komisi IV DPR RI, tampaknya menjadi harapan baru sebagai penyambung lidah petani di DIY.