Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak terus memantau dan mengoordinasikan penanganan kasus kekerasan seksual 24 siswi sekolah dasar yang dilakukan oleh oknum guru agama di Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu.
"Kami terus memantau dan berkoordinasi terkait penanganan kasus tindak pidana kekerasan seksual ini," kata Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian PPPA Nahar saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan dalam penanganan kasus ini, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Bengkulu Utara dan UPTD PPA Provinsi Bengkulu saling berkoordinasi memberikan asesmen pelayanan pendampingan psikolog forensik terhadap anak-anak yang menjadi korban pencabulan.
Kemudian UPTD PPA Provinsi Bengkulu dan UPTD PPA Bengkulu Utara juga melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan terkait status pelaku yang sebagai PNS guru agama.
UPTD PPA juga melakukan pendampingan terhadap para korban yang mengalami trauma.
"Akan diberikan kembali pelayanan pendampingan psikolog, baik terhadap anak dan juga orang tua, beserta guru," kata Nahar.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: KemenPPPA pantau penanganan kekerasan seksual 24 siswi SD di Bengkulu
Berita Lainnya
Pemerintah diminta blokir gim daring mengandung kekerasan
Sabtu, 27 April 2024 16:03 Wib
Gim mengandung kekerasan-rusak moral bangsa disorot
Jumat, 26 April 2024 8:01 Wib
Rektor UNU Gorontalo: Saya tak melakukan kekerasan seksual
Minggu, 21 April 2024 10:54 Wib
Segera selesai, Perpres Perlindungan Anak dari game online
Kamis, 18 April 2024 4:16 Wib
Pengaruhi perilaku anak, pemerintah diminta bersihkan gim berunsur kekerasan
Jumat, 12 April 2024 21:25 Wib
Pemerintah diminta blokir "game online" mengandung kekerasan
Selasa, 9 April 2024 2:37 Wib
Psikolog UGM sebut pelaku kekerasan anak cenderung punya gangguan mental
Jumat, 5 April 2024 0:03 Wib
Atasi krisis Haiti, Kanada latih tentara CARICOM
Minggu, 31 Maret 2024 17:03 Wib