Elite politik harus menerima putusan MK

id MK ,Sengketa Pemilu ,Presiden dan wakil presiden ,Partai Politik

Elite politik harus menerima putusan MK

Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Suhartoyo (tengah) dalam sidang PHPU di Gedung MK, Jakarta, Rabu (27/03/2024). ANTARA/Nadia Putri Rahmani

Jakarta (ANTARA) - Pakar Politik Arfianto Purbalaksono menilai para elite politik yang tengah melakukan gugatan hasil pemilu nantinya harus menerima putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dengan lapang dada.

"Itu yang penting, menerima apa pun hasil keputusan agar tidak terjadi kegaduhan dan memunculkan yang tidak kita inginkan bersama," kata dia saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.

Menurut Arfianto, ketegangan setelah pencoblosan hanya terjadi di kalangan elite politik lantaran merasa dirugikan atas hasil penghitungan suara Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Masyarakat kalangan bawah justru tidak gaduh dan terkesan menerima hasil penghitungan suara KPU. Hal ini terlihat dari tidak adanya gelombang penolakan massa seperti yang terjadi pada Pemilu 2019.

Dia melanjutkan, seharusnya para elite politik mencontoh sikap Ketua Umum Partai NasDem yang mau menerima hasil penghitungan KPU dan memerikan selamat kepada pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

"Ada manfaatnya juga petinggi parpol tidak membuat eskalasi konflik lebih besar. Dan hari ini tidak banyak pernyataan keluar dari elite partai politik yang mengomentari atau membangun opini ketika hari pertama persidangan MK ini," kata Anto.

Dia berharap dengan memanas-nya konflik di MK, masyarakat tidak ikut terpancing sehingga potensi gelombang massa untuk menggelar aksi anarkis tidak terjadi.



"Kalaupun ada pengerahan massa adalah mereka bagian yang tidak puas atau terdampak dari putusan MK. Tapi eskalasi-nya tidak terlalu besar dan dari elite politik walaupun ada sinyalemen tertentu, tapi selama ini masih tetap positif," kata dia.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pakar nilai elite politik harus menerima putusan MK
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024