Dengan aksi, cara terjemahkan kurikulum Bahasa Inggris pada pelajar di Indonesia

id kurikulum Bahasa Inggris,British Council,pelatihan mengajar Bahasa Inggris

Dengan aksi, cara terjemahkan kurikulum Bahasa Inggris pada pelajar di Indonesia

Pakar Pengajaran dan Penilaian Bahasa Inggris Itje Chodijah (tengah), Country Director Indonesia dan Director South East Asia British Council Summer Xia (kiri), dalam konferensi pers Kemendikbudristek dan British Council terkait pelatihan mengajar Bahasa Inggris kepada guru di Jakarta, Selasa (28/5/2024). (ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari)

Jakarta (ANTARA) - Pakar Pengajaran dan Penilaian Bahasa Inggris Itje Chodijah mengatakan bahwa penting menerjemahkan kurikulum Bahasa Inggris pada siswa, utamanya di jenjang Sekolah Dasar (SD) dengan aksi dan aktivitas yang menyenangkan.

“Jadi anak mendengarkan sebuah perintah, kemudian dia tidak menjawab secara verbal, tetapi menunjukkan dalam aksi, misalnya go to the board, kemudian dia jalan ke papan tulis, atau close the door, dia kemudian tutup pintu,” kata Itje dalam konferensi pers Kemendikbudristek dan British Council terkait pelatihan mengajar Bahasa Inggris kepada guru di Jakarta, Selasa.

Ia menyebutkan pentingnya guru atau pembuat kurikulum memahami pendekatan yang tepat kepada anak-anak tentang Bahasa Inggris, sehingga Bahasa Inggris tidak hanya diajarkan melalui latihan-latihan soal saja.



“Ketika yang menginterpretasikan kurikulum tidak mengerti pedagogi (ilmu mendidik) anak-anak, maka Bahasa Inggris hanya sebatas diterjemahkan dalam latihan-latihan. Saat ini, kurikulumnya tidak dibuat rigid dalam bentuk kompetensi, tetapi bagaimana siswa dapat mengungkapkan dengan percaya diri beberapa perintah sederhana dalam Bahasa Inggris, itulah yang perlu ada di kurikulum,” ujar dia.

Ia juga menekankan pentingnya orang tua atau guru menguasai bahasa yang akan dikenalkan pada anak, karena mengenalkan bahasa juga berarti melatih anak-anak untuk berpikir.

“Mengajarkan bahasa kepada anak itu sekaligus mengajar untuk berpikir, karena bahasa itu akan digunakan dia untuk berpikir. Jangan sampai anak kemudian speech delay (terlambat berbicara) hanya karena bingung memilih dan berpikir pakai bahasa apa. Jadi tidak selalu mengajarkan Bahasa Inggris lebih awal itu lebih baik, karena bisa lebih baik kalau dikenalkan dengan cara yang tepat,” tuturnya.

Ia juga mengemukakan, di dalam pendidikan formal, Bahasa Inggris dapat diajarkan sedini-dininya sejak kelas 3 SD.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pakar: Terjemahkan kurikulum Bahasa Inggris pada siswa dengan aksi
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024