BPBD Bantul sosialisasikan pencegahan kebakaran pada masyarakat

id Pos pemadam kebakaran ,BPBD Bantul ,Pencegahan kebakaran

BPBD Bantul sosialisasikan pencegahan kebakaran pada masyarakat

Pos pemadam kebakaran induk BPBD Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. (ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta terus melakukan sosialisasi terkait pencegahan kebakaran dan bahayanya kepada masyarakat agar kejadian tersebut dapat semakin ditekan.  

"Kita melakukan imbauan serta sosialisasi kepada masyarakat, baik melalui kegiatan sosialisasi ke sekolah-sekolah, dan pada kegiatan kemasyarakatan," kata Kepala Bidang (Kabid) Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) BPBD Bantul Irawan Kurnianto di Bantul, Jumat.

Menurut dia, langkah tersebut terus diupayakan menyusul kejadian kebakaran di wilayah Kabupaten Bantul yang kasusnya cenderung tinggi dan mendominasi selama bulan Mei 2024, yang tercatat sebanyak 13 kasus dari total 15 kejadian kebencanaan selama sebulan tersebut.

"Upaya sosialisasi juga menggunakan media sosial BPBD Bantul dan juga melalui jejaring relawan pemadam kebakaran (redkar), maupun FPRB (forum pengurangan risiko bencana) di tingkat kelurahan terkait pencegahan bahaya kebakaran," katanya.

Lebih lanjut dia juga mengatakan, untuk jumlah penanganan kebakaran oleh Damkarmat BPBD Bantul sepanjang 2024 hingga 13 Juni yang berada di Kabupaten Bantul dalam wilayah manajemen kebakaran (WMK) sebanyak 60 kejadian.  

"Kemudian lima kejadian di Kabupaten Bantul luar WMK, dan tiga kejadian di luar wilayah Kabupaten Bantul," katanya.

Dia mengatakan, objek kebakaran berupa jaringan listrik tujuh kejadian, rumah warga 17 kejadian, gudang tiga kejadian, tempat usaha delapan kejadian, pabrik dua kejadian, kebakaran lahan dua kejadian, objek lain seperti rumpun bambu, sampah, kompor gas, kandang ternak ada 29 kejadian.

"Penyebab kebakaran rata rata diakibatkan karena kelalaian, tercatat dari kejadian tersebut sebanyak 24 kasus karena kelalaian," katanya.

Kemudian penyebab selanjutnya akibat korsleting listrik sebanyak 21 kejadian, kebocoran gas sembilan kejadian, sisanya karena aktivitas pembakaran sampah, maupun penyebab yang belum diketahui secara pasti.

BPBD Bantul mencatat, akibat kejadian kebakaran di wilayah Bantul tersebut kerugian atas objek yang terbakar diperkirakan semuanya mencapai sebesar Rp581.750.000.