Pasar Kangen konsisten berorientasi pada kuliner

id pasar kangen,kuliner

Pasar Kangen konsisten berorientasi pada kuliner

Kepala Taman Budaya Yogyakarta (TBY) Purwiati (kiri) menyerahkan potongan tumpeng kepada Koordinator Pasar Kangen Ong Hari Wahyu (ANTARA/HO-TBY)

Yogyakarta (ANTARA) - Pasar Kangen yang kini menginjak usia yang ke-17 selalu konsisten berorientasi pada kuliner, karena dalam kuliner ada berbagai aspek kehidupan seperti aspek pengadaan bahan dasar pangan, teknologi pengolahan, gastronomi dan tata niaga pertaniannya.

"Jika hal-hal tersebut tidak terpelihara dengan baik atau dipertahankan maka kita tidak akan mempunyai apa yang disebut sebagai kedaulatan pangan," kata Kepala Taman Budaya Yogyakarta (TBY) Purwiati di Ruang Seminar TBY, Selasa.

Menurut dia, Pasar Kangen tahun ini yang bertema "Natas-Nitis-Netes" akan digelar di Taman Budaya Yogyakarta pada 4-13 Juli 2024 pukul 15.00-22.00 WIB.

"Natas atau tatas artinya selesai dengan sempuran, Nitis adalah tepat sasaran, Netes atau tetes yang artinya sebuah keberhasilan. Harapannya adalah segala sesuatu yang dikerjakan dengan baik dan tepat akan membuahkan hasil yang baik," katanya.

Ia menyebutkan tahun ini pendaftar Pasar Kangen berjumlah total 1.200 formulir yang masuk, sedangkan peserta terkurasi atau yang lolos seleksi sebanyak 289 tenant.

"Tenant sebanyak itu terdiri atas kuliner 187 tenant, klithikan/barang lawasan dan jasa 102 tenant, dan workshop 8 tenant, berbagai seni pertunjukan dari berbagai komunitas seni yang dipentaskan di panggung pertunjukan Pasar Kangen, dan workshop Wayang Uwuh," tutur Purwiati.

Koordinator Pasar Kangen Ong Hari Wahyu menambahkan bahwa tahun ini Pasar Kangen menerapkan aturan tidak memperbolehkan penggunaan tas plastik, mengharuskan pembungkus makanan berbahan kertas atau bahan yang ramah lingkungan. Tahun ini orientasi Pasar Kangen ditujukan kepada lingkungan hidup.

"Harapan kami kepedulian terhadap kesehatan lingkungan dan kepedulian menjaga bumi kita ini terus berlanjut ke depannya. Di Pasar Kangen ini kita belajar bersama mengenai sampah. Tahun ini Pasar kangen menyediakan lebih dari 30 titik tempat sampah dan dipisah antara sampah plastik dan non-plastik," ujarnya.

Ia mengemukakan bahwa dalam penyelenggaraannya, Pasar Kangen bekerja sama dengan pihak ketiga untuk mengatasi masalah sampah, yang diperkirakan mencapai 200 trash bag per hari.

Dengan tagline "Dolan, Jajan, Lan Sinau", Pasar Kangen bukan hanya ruang "dodolan panganan" (berjualan makanan) tetapi juga ruang belajar bersama dengan membuang sampah pada tempatnya, melarang bungkus makanan berbahan plastik, dan mengimbau pengunjung membawa tas belanja sendiri.

"Kami juga menerapkan SOP yang ketat bagi tenant, apabila masih menggunakan plastik akan kami beri peringatan. Selain itu, kami juga bekerja sama dengan perajin untuk membuat bungkus makanan dan minuman dari kertas maupun bambu," tutur Ong.