Kulon Progo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), meresmikan pembangunan enam sarana air bersih Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) pada enam kalurahan di wilayah itu, yang diharapkan mengatasi krisis air bersih saat musim kemarau.
Penjabat (Pj) Bupati Kulon Progo Srie Nurkyatsiwi di Kulon Progo, Rabu, mengatakan enam sarana tersebut merupakan proyek kegiatan Pamsimas 2024 dari Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) DIY yang terletak di Kalurahan Banjarharjo dan Banjaroyo di Kapanewon Kalibawang, Kalurahan Ngargosari dan Sidoharjo di Kapanewon Samigaluh, serta Kalurahan Hargomulyo dan Kalirejo di Kapanewon Kokap.
Ia berharap sarana ini mampu mencukupi kebutuhan sumber air minum dan sanitasi yang layak di Kulon Progo.
"Perlu kita sadari bersama, bahwa air merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk semua makhluk hidup. Untuk itu kami berharap agar air bersih dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan sehari-hari," ucapnya di sela-sela peresmian Bak Reservoir Pamsimas Kalurahan Banjarharjo.
Ia juga berharap sarana air yang telah dibangun ini bisa dipelihara dan dirawat dengan baik, jangan sampai hanya berfungsi beberapa hari saja, namun setelah itu tidak ada pemeliharaan, bahkan mangkrak.
"Sekali lagi saya berharap dengan dilaksanakannya acara serah terima sarana air minum dan sanitasi ini, tidak hanya gebyarnya di depan saja, namun hendaknya dapat terus dipergunakan dan dikelola secara baik," ucapnya.
Kepala BPPW DIY Jonny Zainuri Echsan berharap program bantuan ini mampu menyediakan kebutuhan air bersih bagi masyarakat sekitar dengan kapasitas yang memadai dan berkelanjutan.
"Masih banyak potensi yang bisa dikembangkan di kemudian hari. Kami dari Kementerian PUPR Direktorat Jenderal Cipta Karya berpesan agar semoga langkah awal ini bisa dikembangkan lagi," kata Jonny
Jonny juga berharap lingkungan di sekitar air baku dapat terpelihara dengan baik, sehingga suplai kapasitas air dapat terjaga dan mampu terus menerus mengalirkan air dalam 24 jam.
"Secara bertahap kami juga mendorong tercapainya akses air minum yang aman bagi masyarakat," katanya.
Sementara itu Ketua Pokmas Tirta Mahardika Yosep Suranto mewakili enam kalurahan, melaporkan masing-masing kalurahan menerima bantuan dari APBN sebesar Rp400 juta yang disalurkan dalam bentuk pembangunan fisik berupa bak reservoir, sumur bor dalam, pipanisasi, bak booster, rumah panel, pompa air, sambungan listrik dan sambungan rumah.
Pembangunan ini juga terdapat program non-fisik berupa peningkatan kapasitas meliputi pelatihan teknik dan administrasi, unit kesehatan dan lainnya.
"Selain bersumber dari APBN, pembangunan juga didukung dari APBKal serta dukungan swadaya masyarakat di masing-masing kalurahan," katanya.