Waspadai peningkatan hujan lebat disertai angin kencang

id BPBD Bantul ,Potensi hujan lebat ,Disertai angin kencang,Jogja, jogjakarta, yogyakarta, hujan, bpbd

Waspadai peningkatan hujan lebat disertai angin kencang

Kantor BPBD Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. ANTARA/Hery Sidik

Bantul (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta meminta masyarakat mewaspadai potensi peningkatan hujan lebat yang disertai dengan angin kencang dalam beberapa hari ke depan.

"Masyarakat agar mewaspadai potensi peningkatan hujan lebat disertai petir dan angin kencang," kata Koordinator Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Bantul Aka Luk Luk Firmansyah saat dikonfirmasi di Bantul, Senin.

Menurut dia, dampak yang diakibatkan dari cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang tersebut berupa berupa banjir, tanah longsor, angin puting beliung, pohon tumbang dan sambaran petir.

Oleh karena itu, bagi masyarakat terutama mereka yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi agar meningkatkan kewaspadaan, dan selalu memperbaharui informasi cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) untuk mendapatkan informasi terbaru.

Selain itu, kata dia, dampak cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan, berpotensi terjadi peningkatan ketinggian gelombang pantai selatan, sehingga masyarakat atau wisatawan yang berkunjung ke pantai harap berhati-hati.

"Ada peningkatan ketinggian gelombang, akan tetapi masih aman dan terkendali," katanya.

Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terkini, BMKG Stasiun Meteorologi Yogyakarta mengidentifikasi kelembaban udara wilayah DIY pada ketinggian 1.5 - 3.0 km (level 850 - 700 mb) yang cukup basah sebesar 60 - 95 persen, sehingga berpotensi terjadi pertumbuhan awan hujan di DIY.

Adanya belokan angin di Barat Laut Pulau Jawa yang mendukung terbentuknya pertumbuhan awan konvektif di sekitar Jawa dan wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Kalau dari hasil koordinasi kemarin dengan BMKG, potensi cuaca ekstrem meningkat, terutama pada tanggal 4 Februari," katanya.