Sleman (Antara Jogja) - Polda Daerah Istimewa Yogyakarta terus memburu kawanan pelaku perampokan di dua lokasi yakni di Berbah dan Kalasan, Kabupaten Sleman.
"Dalam penyelidikan awal, dari dua tempat kejadian perkara (TKP) itu pelakunya berbeda dan termasuk orang lokal," kata Kasubdit I Keamanan Negara Ditreskrimum Polda DIY AKBP Djuhandani, Rabu.
Menurut dia, pihaknya masih mengembangkan sejumlah temuan dalam olah TKP untuk memburu pelaku kawanan pelaku perampokan tersebut.
"Berdasarkan analisa barang bukti pelaku dilakukan kelompok yang berbeda. Selain itu dua-duanya dari kelompok itu termasuk orang lokal," katanya.
Kawanan perampok bercadar menyekap dua karyawan dan mengobrak-abrik toko modern berjejaring di Jalan Solo, Kilometer 11,5 Sorogenen I, Purwomartani, Kalasan, Kabupaten Sleman Sabtu (8/2).
Para pelaku membawa kabur uang tunai sekitar Rp5 juta, satu sepeda motor milik karyawan dan mengambil sejumlah barang dagangan.
Sedangkan sebelumnya, kawanan perampok bersenjata api beraksi di rumah seorang pengusaha di Dusun Bercak Rt 04 Rw 25 Desa Jogotirto, Berbah, Kabupaten Sleman, Kamis (6/2).
Kawanan pelaku membawa kabur uang tunai Rp45 juta dan perhiasan emas seberat total 20 gram.
"Dua kasus tersebut pelaku lokal, tapi diduga berbeda," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan jenis senjata yang digunakan karena untuk TKP di Berbah tidak mendapatkan barang bukti yang cukup.
"Keterangan didapatkan melalui korban seperti analisa logat bahasa yang digunakan serta postur tubuh atau ciri-ciri pelaku," katanya.
Sedangkan di TKP, toko modern Kalasan, barang bukti yang didapatkan antara lain CCTV, helm dan tas milik pelaku yang tertinggal.
"Dari hasil analisa terhadap CCTV tidak terekam kendaraan yang digunakan pelaku. Selain itu pelaku lebih berusaha menghindari CCTV yang berada di luar. Soal wajah sama sekali tidak bisa terdeteksi mengingat ketiga pelaku menggunakan helm dan penutup wajah," katanya.
Djuhandani mengatakan, dari hasil analisa CCTV, selain menodong dan menyekap kedua penjaga kasir para pelaku layaknya orang berbelanja. Ketiganya keluar masuk dari dalam toko untuk mengambil barang-barang.
"Rekaman CCTV seperti orang belanja, keluar bawa barang, masuk lagi, keluar lagi," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya masih terus melakukan pengembangan penyidikan dengan menambah data di lapangan agar segera bisa menangkap pelakunya.
(V001)
Berita Lainnya
Disbud DIY menggelar gala premiere lima film karya sineas lokal
Jumat, 26 April 2024 23:45 Wib
Kemenkumham DIY menggencarkan edukasi pentingnya HKI kepada pelajar
Jumat, 26 April 2024 19:52 Wib
Gegana Polda DIY memusnahkan puluhan kilogram bubuk bahan petasan
Jumat, 26 April 2024 18:51 Wib
Peringati Hari Bakti Pemasyarakatan, Kemenkumham DIY ziarah di Makam Jenderal Soedirman
Jumat, 26 April 2024 9:02 Wib
KPU DIY: Penetapan caleg terpilih tunggu BRPK dari MK
Jumat, 26 April 2024 2:55 Wib
Ketua PDIP Kulon Progo resmi daftar calon bupati melalui PDIP DIY
Kamis, 25 April 2024 21:45 Wib
Melalui Indikasi Geografis, Kemenkumham DIY dukung kemajuan ekonomi lokal menuju Pasar Global
Kamis, 25 April 2024 5:50 Wib
DIY peroleh kuota 16 KK program transmigrasi
Kamis, 25 April 2024 5:39 Wib