PKL diminta tidak naikkan harga selama Lebaran

id pedagang

PKL diminta tidak naikkan harga selama Lebaran

Pedagang kaki lima (PKL) (Foto ANTARA Jogja/Noveradika)

Bantul (Antara Jogja) - Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, meminta pedagang kaki lima di wilayah ini tidak menaikkan harga terlalu tinggi kepada pembeli selama libur Lebaran 2014.

"Kami minta para PKL baik di kawasan wisata maupun pusat keramaian jangan `nuthuk` (menaikkan harga) pembeli, agar tidak merugikan konsumen maupun wisatawan yang sedang liburan," kata Kepala Disperindagkop Bantul, Sulistyanto, Sabtu.

Menurut dia, menaikkan harga jual kepada pembeli masih bisa ditoleransi jika hanya berkisar antara lima sampai sepuluh persen dari harga biasanya, namun jika terlalu besar hingga dua kali lipat maka perlu ada teguran.

"Kami juga sudah menyampaikan ke teman-teman Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Bantul, agar membentuk satuan tugas (satgas) untuk memantau jika ada pedagang yang memanfaatkan kesempatan libur Lebaran," katanya.

Terkait sanksi bagi pedagang yang `nakal`, pihaknya tidak akan memberikan sanksi, namun dinas menyerahkan kepada asosiasi, karena menurutnya jika hal itu terjadi bisa dapat membawa citra yang tidak baik bagi mereka sendiri.

Sementara itu, berkaitan dengan menjelang Lebaran 2014, beberapa waktu lalu pihaknya telah memfasilitasi 75 PKL untuk mendapatkan bantuan tenda dari Kementerian Perdagangan (Kemdag) sebagai penunjang kegiatan atau usaha perekonomian mereka.

Ia mengatakan, 75 tenda bantuan APBN itu diperuntukan bagi 49 pedagang di kawasan Lapangan Paseban depan perkantoran Pemkab Bantul dan 26 tenda untuk para PKL yang berjualan di seputaran Lapangan Demi, Kecamatan Imogiri.

"Bantuan ini sebagai bentuk perhatian pemerintah kepada PKL, kami berharap bantuan ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya demi peningkatan ekonomi, sekaligus menjadikan mereka para PKL lebih tertata dan teratur," katanya.

(KR-HRI)