PDIP Gunung Kidul bangun 18 rumah aspirasi

Gunung Kidul (Antara Jogja) - DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, membangun rumah aspirasi di 18 kecamatan untuk menjaring aspirasi masyarakat di tingkat bawah.

Ketua DPC PDIP Gunung Kidul Endah Subekti Kurtariningsih di Gunung Kidul, Minggu, mengatakan pembangunan rumah aspirasi saat ini menjadi kebutuhan.

Endah mengatakan partai harus menjaring aspirasi masyarakat. "Pembangunan rumah aspirasi untuk mendengarkan aspirasi masyarakat, tidak perlu menunggu tiga bulan sekali saat ada agenda reses dari DPRD, aspirasi masyarakat setiap harinya dapat disampaikan," kata Endah.

Dia mengatakan pembangunan rumah aspirasi akan merata di setiap kecamatan. Saat ini sudah terbangun di Ponjong, Tanjungsari, dan Panggang.

"Yang sudah terbangun sempurna di Tanjungsari, yang dua dalam proses pembangunan. Sedangkan sisanya menyusul," kata dia.

Endah mengatakan aspirasi yang sudah disampaikan masyarakat melalui rumah aspirasi akan dicarikan jalan keluar melalui rapat DPC maupunun DPD.

Program tersebut, kata Endah, saat ini sudah berjalan dan sudah ada beberapa masyarakat yang menyampaikan masalah kesehatan dan pendidikan.

"Kemarin ada masyarakat yang tidak mampu berobat, ada masyarakat yang tidak bisa mengambil ijazah, semuanya kami selesaikan melalui rumah aspirasi," katanya.

Ia mengatakan pembangunan rumah aspirasi berasal dari relawan dan tokoh masyarakat. "Rumah aspirasi rencananya, kami resmikan pada akhir bulan ini. tetapi belum kita buka masayarakat sudah ada yang datang," katanya.

Sementara itu, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Gunung Kidul Djangkung Sujarwadi menambahkan, rumah aspirasi menampung permasalahan di masyarakat. Nantinya, akan disalurkan melalu DPRD tingkat I dan II hingga ke pusat.
"Nantinya seluruh permasalahan agar cepat diselesaikan, kami akan menyalurkan kepada wakil rakyat," katanya.

Djangkung mengatakan selain rumah aspirasi, pihaknya membentuk tim relawan bencana. "Nantinya untuk membantu jika terjadi bencana," katanya.

(KR-STR)