Peneliti : daerah perlu didorong perkuat energi nasional

id energi

Peneliti : daerah perlu didorong perkuat energi nasional

Ilustrasi (Foto rovicky.wordpress.com)

Jogja (Antara Jogja) - Kontribusi daerah perlu didorong untuk memperkuat ketahanan energi di tengah kebutuhan energi nasional yang terus meningkat, kata peneliti Lembaga Minyak dan Gas Bumi, Djoko Sunaryanto.

"Masih diperlukan upaya lain penyiapan energi dan peningkatan ketahanan energi agar bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan," kata Djoko dalam diskusi "Ketahanan Energi dan Kontribusi Daerah Dalam Mewujudkan Nawa Cita Jokowi-JK" di Gedung Magister Administrasi Publik (MAP) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Selasa.

Dia mengatakan kebutuhan energi di Indonesia terus mengalami peningkatan, sementara pasokan energi seperti listrik dan bahan bakar minyak (BBM) memiliki jumlah yang terbatas.

"Tren penurunan produksi (energi) bisa dilihat sekitar tahun 2004, sedangkan konsumsinya naik. Ini yang perlu diiringi dengan upaya kebijakan dan ketahanan energi," kata dia.

Menurut dia, perlu ada sinergi antara pemerintah daerah dengan Kementerian Energi, Sumber Daya dan Mineral (ESDM) khususnya dalam bidang monitoring serta evaluasi pascapenanganan reklamasi pertambangan.

Upaya tersebut, menurut dia, penting untuk mewujudkan pertambangan secara berkelanjutan dan menciptakan kawasan pusat pertumbuhan ekonomi.

Kawasan pengembangan energi di daerah memberi kontribusi yang signifikan pada peningkatan ketahanan energi nasional.

Dalam mengupayakan tata kelola serta ketahanan energi, katanya, Indonesia menghadapi beberapa tantangan antara lain meliputi tata kelola pemerintahan, kualitas lembaga, sistem multi partai, otonomi daerah serta kepastian hukum.

Ia mengatakan dalam menghadapi tantangan itu sebenarnya diperlukan dokumen ketahanan energi sebagai salah satu basis utama perencanaan pembangunan nasional. "Sayangnya, Indonesia belum punya dokumen resmi tentang ketahanan energi nasional," kata Djoko.

(L007)
Pewarta :
Editor: Hery Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2024