Bantul siapkan insentif tingkatkan kepesertaan KB pria

id KB

Bantul siapkan insentif tingkatkan kepesertaan KB pria

Ilustrasi program KB (foto dokterbagus.com)

Bantul (Antara Jogja) - Badan Kesejahteraan Keluarga, Pemberdayaan Perempuan, dan Keluarga Berencana Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyiapkan insentif kambing betina untuk meningkatkan kepesertaan KB melalui metode operasi pria di daerah ini.

"Program insentif ini sudah dimulai sejak tahun lalu (2014), setiap pria yang menjadi peserta KB metode operasi pria (MOP) diberikan kambing betina," kata Kepala Subbidang (Kasubid) Pelayanan KB dan Kesehatan Reproduksi BKKPPKB Bantul Harmanto di Bantul, Senin.

Dengan adanya program insentif tersebut, dia berharap mampu meningkatkan kepesertaan KB pria karena mendorong keinginan para suami untuk mengikuti program KB, tidak seperti sebelumnya yang lebih dominan dari pihak istri.

Ia mengatakan bahwa berdasarkan data lembaganya pada tahun 2014 pihaknya mampu melayani sekitar 100 orang dari target sebanyak 96 peserta baru KB pria, sementara pada tahun 2015 dari target 66 peserta, sampai Maret lalu pihaknya sudah bisa mendapatkan 29 orang peserta baru.

"Melalui program ini, kami juga menekankan pentingnya peran suami untuk mengikuti KB sebab selama ini peran keluarga dalam mengikuti program KB selalu diserahkan kepada istri," katanya.

Sementara itu, jumlah peserta KB pria dengan MOP di Bantul, kata dia, terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Saat ini, jumlah peserta KB pria mencapai 7 persen atau sekitar 8.000 orang dari jumlah peserta keseluruhan yang sekitar 114.000 orang.

Anggota Asosiasi Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera�(UPPKS) DIY Suripto mengatakan bahwa jumlah peserta KB pria terbanyak se-DIY terdapat di Kabupaten Kulon Progo yang mayoritas peserta berusia lebih dari 40 tahun.

"Mereka juga sudah punya komitmen kuat untuk ber-KB, memang ada persyaratan yang harus dipenuhi, seperti sudah punya anak minimal dua," katanya.

Menurut dia, KB dengan MOP atau vasektomi dilakukan dengan operasi kecil untuk menutup saluran benih. Metode ini bersifat permanen dan terbukti mampu mencegah kehamilan dengan tingkat keberhasilan hingga 99 persen.

"Namun, jangan khawatir, peserta KB pria yang ingin punya anak lagi, bisa melakukan rekanalisasi atau penyambungan," katanya.

KR-HRI
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024