Sleman (Antara Jogja) - Pembudidaya di lereng Merapi, Dusun Turgo, Purwobinangun, Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menemukan dua jenis anggrek khas lereng Gunung Merapi.
"Dua jenis tanaman anggrek tersebut baru ditemukan sekitar dua pekan terakhir ini di tebing Sungai Krasak," kata pembudidaya anggrek Dusun Turgo, Pakem Sleman Musimin, Selasa.
Menurut dia, setelah ditemukan, dua tanaman tersebut kemudian diamankan untuk dikembangkan. Satu diantaranya dibawa oleh penemunya.
"Anggrek jenis baru tersebut ditemukan oleh masyarakat Tunggul Arum, Wonokerto, Kecamatan Turi, di tebing Sungai Krasak," katanya.
Ia mengatakan, dua tanaman tersebut, sampai kini pun masih belum bisa dipastikan jenisnya karena masih menunggu nantinya bisa berkembang atau keluar bunganya.
"Saat ini belum tahu pasti namanya, nanti kalau sudah berkembang baru bisa diketahui," katanya.
Musimin mengatakan, dengan temuan dua tanaman ini pun bertambah pula koleksi anggreknya. Setidaknya sebelumnya, yang sudah dikembangkannya ada sekitar 75 jenis. Sementara, yang hidup di Merapi sekitar 91 jenisnya.
"Jika nantinya berhasil dibudidayakan, bukan tidak mungkin juga boleh diadopsi oleh masyarakat umum. Seperti halnya yang lain, salah satunya jenis Vanda Tricolor yang merupakan anggrek endemik Merapi. Kalau saat ini, ada yang membeli Rp1 juta pun tidak akan dilepas, akan kami budidaya dulu," katanya.
Ia mengatakan, untuk yang adopsi anggrek Merapi, saat ini masih di angka 23 tanaman. Baik yang mengambil kelas platinum, gold, maupun silver. Mereka yang melakukan adopsi tersebut menjadi orang tua asuh dari anggreknya.
"Setelah dirasa cukup bisa hidup di alam bebas, kemudian akan dilepasliarkan dikembalikan ke hutan di lereng Merapi," katanya.
Budidaya anggrek yang dilakukan warga di lereng Merapi ini, juga dibantu oleh Yayasan Kanopi serta Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM).
Sedangkan Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sleman juga turut membantu para pembudidaya anggrek khas Merapi ini.
"Kami juga memberikan fasilitas. Setiap kali ada pameran, para pembudidaya anggrek Merapi ini selalu kami libatkan juga," kata Kepala Bidang Kehutanan dan Perkebunan, Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (DPPK) Kabupaten Sleman Rofiq Andriyanto.***3***
(V001)
Berita Lainnya
Dispar Gunungkidul membuat panduan kunjungan wisata imbas Siklon Anggrek
Selasa, 23 Januari 2024 19:45 Wib
BPBD Kulon Progo mencatat ada 78 kejadian bencana dampak Siklon Anggrek
Senin, 22 Januari 2024 20:53 Wib
BPBD Bantul: Waspadai dampak badai Siklon Anggrek
Minggu, 21 Januari 2024 13:29 Wib
Indonesia mulai dijauhi siklon tropis anggrek
Minggu, 21 Januari 2024 6:15 Wib
BPBD Gunungkidul: 27 kejadian kerusakan terdampak Badai Tropis Anggrek
Sabtu, 20 Januari 2024 11:34 Wib
BPBD DIY meminta nelayan tunda melaut karena potensi gelombang tinggi
Jumat, 19 Januari 2024 19:27 Wib
Hujan guyur Indonesia
Kamis, 18 Januari 2024 9:50 Wib
Kategori Siklon Tropis Anggrek diprediksi naik, beber BMKG
Kamis, 18 Januari 2024 5:04 Wib