Ribuan warga berebut Gunungan "Grebeg Besar"

id Grebeg

Ribuan warga berebut Gunungan "Grebeg Besar"

Sejumlah warga berebut gunungan saat acara Grebeg Besar Keraton Yogyakarta di Masjid Gede Kauman, Yogyakarta, Kamis (24/9). Sebanyak tujuh gunungan diperebutkan dalam acara yang menjadi simbol ungkapan syukur Keraton Yogyakarta. Foto ANTARA/Andreas F

Jogja (Antara Jogja) - Ribuan warga dari berbagai daerah berebut Lima Gunungan Grebeg Besar di halaman Masjid Gede Kauman Yogyakarta saat memperingati Hari Raya Idul Adha 1436 Hijriah, Kamis.

Dalam acara "Grebeg Besar" itu, tujuh gunungan hasil bumi yang terdiri atas gunungan kakung, puteri, gepak, darat, pawuhan, dan dua gunungan jaler diarak ratusan prajurit dari Siti Hinggil Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.

Lima di antaranya diarak menuju Masjid Gede Kauman Yogyakarta, sedangkan dua gunungan lainnya menuju Kantor Kepatihan, dan Puro Pakualaman.

Tepas Keprajuritan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Kusumonegoro mengatakan lima gunungan yang dibagikan merupakan bentuk sedekah Raja Ngayogyakarta kepada rakyatnya.

"Meskipun untuk sekarang ini lebih kepada makna simbolisnya saja," kata dia.

Sebagai kerajaan Islam, Keraton Ngayogyakarta selalu mengadakan acara grebeg yang dilakukan memperingati hari-hari besar Islam.

Selain Grebeg Besar, ada Grebeg Syawal dan Grebeg Maulud. "Acara tahunan ini juga mampu meningkatkan daya tarik wisata Yogyakarta," kata dia.

Juliati (60), salah satu warga yang ikut berebut gunungan, mengatakan bagian dari gunungan berupa kacang panjang yang berhasil didapatkannya akan digunakan untuk penyubur tanaman."Biar tanaman subur," kata warga Kabupaten Bantul.

(L007)
Pewarta :
Editor: Agus Priyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024