Mahathir mengaku tetap memiliki jiwa UMNO

id Mahathir

Mahathir mengaku tetap memiliki jiwa UMNO

Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad (foto ANTARA)

Jogja (Antara Jogja) - Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad mengaku tetap akan merawat semangat perjuangan Perhimpunan Bangsa Melayu Bersatu atau "UMNO" meski telah keluar dari partai berkuasa tersebut.

"Meski saya sudah tidak mengaitkan diri ini dengan partai UMNO, tapi jiwa saya masih jiwa UMNO. Perjuangan UMNO saya utamakan, bukan partainya," kata Mahathir seusai menerima gelar Doktor Honoris Causa dalam bidang Studi Perdamaian dan Islam dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) di Yogyakarta, Kamis.

Menurut Mahathir alasan kuat tidak lagi berhubungan dengan Partai UMNO disebabkan partai itu kini telah menjadi pelindung Perdana Menteri Najib Razak, meski Najib dinilai telah melanggar Undang-Undang karena korupsi.

"UMNO sudah jadi partai lain, saya keluar dari partai itu karena dia sudah jadi partai Sri Najib," kata dia.

Mahathir mengatakan sistem demokrasi di Malaysia kini sudah tidak jalan. Anggota partai UMNO atau masyarakat tidak memiliki kesempatan untuk menyampaikan kritikan kepada pemimpin partai atau pemerintah di bawah kepemimpinan Najib.

"Dulu di Malaysia setiap orang dapat mengritik pemimpin, sekarang tidak boleh anggota partai memberikan teguran kepada Presiden partai, jika itu terjadi maka dia akan disingkrikan dari partai," kata dia.

Selain itu, Mahathir juga mencontohkan hilangnya demokratisasi itu dengan kasus dugaan korupsi di lembaga negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB) yang melibatkan nama Najib.

Najib menghadapi tekanan besar terkait tudingan kesalahan manajemen lembaga keuangan negara 1MDB dan pertumbuhan ekonomi Malaysia yang lemah.

Pada 2015, dia memberhentikan wakil perdana menteri, Muhyiddin Yassin, mengganti jaksa agung, serta memindahkan pejabat terlibat dalam penyelidikan 1MDB.

Dia juga memberangus dua surat kabar ternama dan menutup satu laman, Sarawak Report, yang melaporkan dugaan korupsi di 1MDB.

Menurut Mahathir, apabila pemerintahan Najib masih mempertahankan model pemerintahan seperti sekarang ini maka demokrasi akan sulit terwujud di Malaysia. "Cara mengembalikan demokrasi di Malaysia itu kalau Najib tidak lagi jadi perdana menteri," kata Mahathir.

(L007)