Tiga kelompok hutan rakyat Bantul tersertifikasi

id hutan

Tiga kelompok hutan rakyat Bantul tersertifikasi

ilustrasi (Foto ANTARA/Mamiek)

Bantul  (Antara Jogja) - Pejabat Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyatakan tiga unit manajemen hutan rakyat di wilayah setempat telah mengantongi sertifikat pengelolaan hutan berbasis masyarakat lestari dari lembaga terkait.

"Pemerintah itu siap membantu pendampingan pada unit pengelolaan hutan rakyat yang bersertifikasi, dan di kita (Bantul) sudah ada tiga kelompok (tersertifikasi)," kata Kasi Tata Usaha dan Pengamanan Hutan Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul, Totok Teguh Santosa di Bantul, Kamis.

Tiga kelompok Unit Manajemen Hutan Rakyat (UMHR) di Bantul yang sudah mengantongi sertifikasi itu, kata dia, yaitu UMHR Wono Lestari dengan hutan seluas 900 hektare yang tersebar di tiga desa Kecamatan Pajangan, yaitu Desa Sendangsari, Guwosari dan Triwidadi.

Kemudian UMHR Jasema singkatan dari jati sengon mahoni (jenis pohon) di Desa Terong Kecamatan Dlingo seluas 500 hektare, serta UMHR Wonorejo di Desa Argorejo Kecamatan Sedayu dengan lahan seluas 250 hektare.

"UMHR Wonorejo yang paling terakhir (bersertifikasi), sementara yang UMHR Wono Lestari lokasinya lebih dari satu desa, sehingga yang dibantu tidak kecil luasannya. Pemerintah itu kalau membantu kelompok hutan rakyat harus ada syaratnya minimal 250 hektare," katanya.

Menurut dia, bantuan yang diberikan pemerintah melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan kepada UMHR tersebut di antaranya fasilitasi pengurusan sertifikasi legalitas hasil kayu (SVLK), serta pendampingan dalam pengelolaan dan pelestarian hutan rakyat.

"Untuk pendampingan biasanya ada kerja sama dengan lembaga pelestari hutan, karena kelompok akan diajarkan cara melestarikan hutan, termasuk mengetahui bagaimana potensi hasil kayu yang dibuktikan dengan dokumen kepemilikan," katanya.

Sementara itu, kata dia, luas hutan rakyat di Bantul berdasarkan data terakhir pada 2016 seluas 8.595 hektare yang tersebar di sebanyak 14 dari total 17 kecamatan se Bantul, sehingga pihaknya mendorong kelompok tani terus memperkaya dan melestarikan hutan tersebut.

"Selain menambah jumlah pohon menjadi 400 pohon per hektare yang sesuai idealnya, kita berkoordinasi dengan poktan juga melakukan pengayaan jenis pohon. Jadi kita tingkatkan kualitas hutan rakyat dengan memperkaya jenis pohon," katanya.
KR-HRI
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024