Luas lahan tanaman bawang di Bantul menurun

id bawang merah

Luas lahan tanaman bawang di Bantul menurun

Ilustrasi petani sedang merawat tanaman bawang merah (antarafoto.com)

Bantul (Antara) - Luas lahan tanaman bawang merah di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada musim tanam pertama 2016 diprediksi menurun dibandingkan luas musim tanam kedua 2015.

"Penurunan luas bawang merah pada musim tanam pertama tahun ini karena musim tanam kedua 2015 banyak yang gagal panen sehingga petani kesulitan mendapat benih bawang," kata Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Bantul, Suroto di Bantul, Rabu.

Menurut dia, musim tanaman pertama 2016 bawang merah yang dimulai pada pertengahan Mei 2016 diperkirakan seluas 200 hektare di seluruh Bantul, sementara pada MT kedua 2015 (Juli-Agustus) seluas 500 hektare.

Ia mengatakan, pada MT kedua 2015 tidak sedikit lahan bawang merah yang terserang hama seperti ulat, sehingga mengalami gagal panen, kondisi tersebut mengakibatkan bawang yang disimpan untuk dijadikan benih lebih sedikit.

"Sebagian hasil panen bawang merah petani dijual ke tengkulak dan sebagian disimpan untuk benih guna menghadapi musim tanam selanjutnya, namun karena berkurang, sehingga untuk tanam gunakan benih seadanya," katanya.

Suroto yang juga pengurus Kelompok Tani Sri Makmur Pedukuhan Soge Desa Srigading ini mengatakan, meskipun petani mendatangkan benih dari luar daerah untuk mengoptimalkan lahan yang ada, maka harus mengeluarkan biaya tidak sedikit, mengingat saat ini harga benih mahal.

"Budidaya tanaman bawang merah di Bantul selama tiga tahun terakhir ini memang mengalami jatuh bangun, karena sangat dipengaruhi dengan faktor cuaca. Normalnya luasan lahan bawang di Bantul sekitar 2.000 hektare per tahun, MT pertama seribu hektare dan MT kedua 1.000 hektare," katanya.

Ia mengatakan selain mengalami penurunan luasan lahan bawang, tanaman bawang pada MT pertama mengalami kemunduran dari kalender tanam normal, karena seharusnya MT pertama dimulai pada Maret-April dan panen pada Mei-Juni.

"Ini karena musim tanam padi mundur, seharusnya pada November tanam dan Januari panen, namun Desember kemarin baru tanam padi, kondisi ini otomatis menggeser MT bawang merah. Faktor cuaca yang masih turun hujan menjadi penyebabnya," katanya.

(KR-HRI)