Pengguna layanan angkutan motor gratis KAI meningkat

id angkutan motor

Pengguna layanan angkutan motor gratis KAI meningkat

Ilustrasi penumpang kereta api (Foto jogja.antaranews.com)

Jogja (Antara) - Jumlah pengguna layanan angkutan motor gratis yang diselenggarakan PT KAI tahun 2016 meningkat signifikan dibanding 2015, khsususnya pengguna layanan menuju wilayah kerja Daerah Operasi VI Yogyakarta.

"Jumlah total sepeda motor yang akan datang dan diberangkatkan dari Daerah Operasi (Daop) VI Yogyakarta tahun ini mencapai 3.500 sepeda motor. Tahun lalu, hanya 800 unit," kata Manajer Humas PT KAI Daop VI Yogyakarta Eko Budiyanto di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, penyelenggaraan angkutan motor gratis tersebut ditujukan untuk menekan tingginya angka kecelakaan lalu lintas pemudik menggunakan sepeda motor.

"Pemudik hanya diminta menunjukkan tiket mudik. Bisa kereta api, bus atau moda transportasi lain untuk bisa mengakses layanan angkutan motor gratis ini. Nanti, motor diambil pemudik di daerah tujuan," katanya.

Sejak Rabu (29/6), ratusan sepeda motor dari Jakarta tiba di beberapa stasiun tujuan di Daerah Operasi VI Yogyakarta, di antaranya di Lempuyangan, Klaten dan Solo Jebres.

"Misalnya di Lempuyangan, sudah ada 140 unit sepeda motor yang datang sejak Rabu (29/6). Angkutan sepeda motor gratis akan datang hingga 4 Juli," katanya.

Jumlah total sepeda motor yang akan tiba di Daerah Operasi VI Yogyakarta adalah 1.839 unit yang terdiri dari 559 unit turun di Stasin Lempuyangan, Stasiun Klaten 457 unit dan Solo Jebres 823 unit.

Sedangkan untuk layanan kembali ke Jakarta, akan diselenggarakan pada 10-16 Juli. Hingga saat ini, jumlah pendaftar telah mencapai 1.722 unit yang terdiri dari keberangkatan dari Stasiun Lempuyangan sebanyak 523 unit, Stasiun Klaten 769 unit dan Solo Jebres 430 unit.

"Pendaftaran masih dilayani," kata Eko. PT KAI menggunakan tujuh gerbong bagasi untuk mengangkut sepeda motor selama angkutan lebaran. Setiap gerbong dapat menampung 50 hingga 58 unit sepeda motor.

(E013)
Pewarta :
Editor: Hery Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2024