Petani Bantul optimistis panen kedelai meningkat

id panen kedelai

Petani Bantul optimistis panen kedelai meningkat

Ilustrasi tanaman kedelai (antaranews.com)

Bantul, 20/8 (Antara) - Kelompok Tani Pedukuhan Kedon, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, optimistis bisa meningkatkan produktivitas panen kedelai pada musim tanam Agustus-Oktober tahun ini.

"Kami tetap optimistis hasil panen kedelai musim tanam kali ini meningkat, apalagi tahun ini ada bantuan benih dari pemerintah," kata Ketua Kelompok Tani (Poktan) Mandiri Pedukuhan Kedon, Sumbermulyo Suwanto di Bantul, Sabtu.

Menurut dia, kelompok tani tersebut rutin menerapkan pola tanam padi-padi-palawija setiap tahunnya di lahan seluas 40 hektare. Palawija yang ditanam adalah kedelai.

Ia mengatakan produktivitas kedelai kelompoknya rata-rata 1,8 ton per hektare, sementara kenaikan hasil panen kedelai yang ingin dicapai rata-rata 2,1 ton per hektare, sesuai target Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul.

"Selama ini untuk mencari benih kedelai petani harus membeli, namun alhamdulillah musim tanam sekarang ada bantuan. Semoga dengan kehadiran kepala dinas bisa memberi semangat petani untuk lebih giat," katanya.

Kelompok Tani Mandiri menerima bantuan dua ton benih, yaitu satu ton benih merupakan benih subsidi, sementara satu ton lainnya diberikan gratis. Kebutuhan benih tiap hektare sebanyak 50 kilogram.

"Kami mulai tanam kedelai pada 16 Agustus, kalau cuaca normal tanaman kedelai bisa dipanen pada umur 80 hari. Meskipun saat ini musim kemarau basah, kami tetap berupaya mengoptimalkan panen," katanya.

Sementara itu, berkaitan dengan arahan Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Bantul Pulung Haryadi agar petani menyimpan sebagian hasil panen kedelai untuk perlakuan benih, Suwanto mengatakan, akan mengupayakan pada hasil panen mendatang.

"Selama ini kami belum pernah menyimpan karena kebanyakan dijual semua. Petani enggan menyimpan kedelai karena ruangan penyimpanan harus kedap udara. Ke depan ini perlu dicoba," katanya. ***3***
Pewarta :
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
COPYRIGHT © ANTARA 2024