Kulon Progo (Antara Jogja) - Sebanyak 477 nelayan di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, belum mendapat asuransi nelayan karena keterbatasan anggaran yang dimiliki pemerintah setempat.
Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan (DKPP) Kulon Progo Sudarna di Kulon Progo, Rabu, mengatakan jumlah nelayan Kulon Progo sebanyak 619 orang, 142 orang sudah mendapat asuransi dari DKP DIY mulai Maret 2015 sampai awal 2017.
"Sebanyak 142 nelayan sudah mendapat asuransi dari Pemerintah DIY, tapi hanya berlaku dua tahun. Mereka tidak boleh mendapat asuransi lain, selama diasuransikan oleh Pemerintah DIY," kata Sudarna.
Terkait nelayan Kulon Progo yang akan mendapat asuransi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), ia mengatakan hingga saat ini, pihaknya belum mendapat petunjuk teknis dan berapa jumlah nelayan yang mendapat bantuan dari KKP.
"Sampai saat ini, alokasi keikutsertaan dari pusat belum ada. Bahwa nelayan Indonesia akan mendapat asuransi nelayan iya, tapi belum ada kepastiaan," katanya.
Namun demikian, ia berharap nelayan yang belum memiliki asuransi mendapat asuransi dari KKP. Syarat mendapat asuransi dari KKP yakni miliki kartu keanggotaan nelayan, tidak sedang mendapat asuransi. Informasinya, nelayan mendapat asuransi selama satu tahun, namun hingga Agustus belum ada kepastian.
"Saat ini, KKP masih memproses penetapan pemenang yang akan menangani asuransi nelayan. Sehingga belum memberi jaminan besaran asuransi premi. Sampai saat ini, kami masih menunggu kepastian, apalagi ada efisiensi anggaran di pusat," katanya.
Sementara itu, Kelompok Nelayan Bogowonto Pantai Congot meminta pemerintah setempat memfasilitasi program asuransi keselamatan kerja dan jaminan hari tua bagi nelayan di daerah itu.
"Kami berharap pemkab yang memfasilitasi asuransi keselamatan kerja bagi nelayan. Nelayan di sini tidak mampu secara ekonomi menjadi peserta asuransi," kata anggota Kelompok Nelayan Bogowonto Suroto.
Ia mengatakan nelayan Bogowonto tidak ada yang memiliki polis asuransi. Hal ini dikarenakan ketidakmampuan secara ekonomi, nelayan juga tidak begitu mengerti tentang asuransi.
Menurutnya, kendala yang paling banyak itu karena ketidakmampuan ekonomi nelayan di wilayahnya untuk menjadi peserta asuransi.
"Banyak nelayan miskin di daerah ini sehingga mereka tidak mampu untuk menjadi peserta asuransi," kata dia.
KR-STR
Berita Lainnya
"Low Life", drakor nelayan temukan harta karun
Rabu, 17 April 2024 15:18 Wib
Nelayan peroleh pelatihan pemasaran digital hasil laut
Senin, 8 April 2024 15:16 Wib
Nelayan di Benoa, Bali, diedukasi untuk wisata taksi air
Jumat, 5 April 2024 20:44 Wib
Kampung nelayan modern di Rembang, Jawa Tengah, disiapkan pemerintah
Senin, 1 April 2024 6:40 Wib
Kelompok Pekka Nelayan edukasi-berdayakan perempuan Indonesia
Minggu, 31 Maret 2024 6:02 Wib
Kapal terbalik, sembilan nelayan hilang
Senin, 25 Maret 2024 10:32 Wib
Gunungkidul usulkan bantuan kapal bagi nelayan ke KKP
Senin, 18 Maret 2024 9:47 Wib
Kapal nelayan berawak 10 ABK hilang kontak di Samudra Hindia
Minggu, 17 Maret 2024 6:09 Wib