UMKM lereng Gunung Merapi makin beragam

id umkm lereng merapi makin beragam

UMKM lereng Gunung Merapi makin beragam

Salah satu produk UMKM (Foto gresnews.me)

Jogja (ANTARA Jogja) - Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di lereng Merapi, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, pascaerupsi 2010 makin beragam, sehingga mampu memulihkan perekonomian yang terpuruk akibat bencana gunung itu.

"Saat ini banyak jenis usaha ekonomi yang dikelola keluarga maupun kelompok di sejumlah hunian sementara korban Merapi sehingga mampu mendorong pemulihan ekonomi masyarakat," kata Kepala Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan Heri Suprapto, Sabtu.

Menurut dia, usaha dan jasa masyarakat lereng Merapi yang sebelumnya hanya beberapa saja seperti pariwisata, pengolahan kopi, ternak dan produksi susu sapi serta pertambangan galian golongan C, saat ini sudah semakin beragam.

"Banyak relawan-relawan atau perusahaan yang melakukan pendampingan para korban Merapi di hunian sementara, sehingga para masyarakat semakin banyaka mendapat pengetahuan dan ketrampilan untuk membuka usaha," katanya.

Ia mengatakan, saat ini warga korban Merapi banyak yang mulai mengembangkan usaha olahan pangan seperti stik keju, berbagai olahan dengan bahan dasar ikan lele, bakpia telo unggu dan berbagai kerajinan lainnya.

"Jenis-jenis usaha yang dikembangkan masyarakat ini telah banyak membantu mereka dalam mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga," katanya.

Sedangkan Widodo, salah satu relawan pendamping korban Merapi yang tinggal di hunian sementara Gondang I, Wukirsari, Kecamatan Cangkringan mengatakan dirinya memang ingin membantu warga korban Merapi untuk bisa bangkit dan tidak hanya menunggu uluran bantuan.

"Selama ini memang banyak bantuan dari pihak-pihak yang peduli, namun namanya bantuan itu sifatnya sementara dan lebih cenderung sesaat," katanya.

Menurut dia, atas pemikiran itu maka dirinya mencoba untuk mendampingi para korban Merapi untuk bisa melakukan usaha ekonomi secara mandiri.

"Kami kemudian sepakat bagaimana mengelola bantuan-bantuan yang diterima dan membentuk Koperasi Syariah agar dapat lebih bermanfaat dalam jangka waktu panjang. Untuk itu kami mencoba untuk membuka berbagai jenis usaha baik itu produksi olahan pangan maupun kerajinan," katanya.

Sarjana Teknologi Pengolahan Pertanian Universitas Gadjah Mada ini dengan bantuan sejumlah pendonor dan relawan kemudian melatih warga untuk membuat berbagai produk ekonomis.

"Saat ini produk yang telah berhasil diantaranya olahan keripik tempe, ampyang, susu instans, bakpia, abon lele, lele krispi dan berbagai macam produk yang bernilai ekonomi," katanya. (V001)