Sleman (ANTARA Jogja) - Persentase keluarga yang menggunakan jamban sehat di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, saat ini melampaui target nasional, yakni mencapai 71,22 persen.
"Berdasarkan data pencapaian program penyehatan lingkungan permukiman Dinas Kesehatan Sleman pada 2012 menunjukkan keluarga yang menggunakan jamban sebanyak 217.616 keluarga, dari seluruh keluarga di kabupaten ini sebanyak 305.543 KK, sehingga persentasenya mencapai 71,22 persen," kata Kepala Dinas Kesehatan Sleman Mafilindati Nuraini, Senin.
Menurut dia, persentase tersebut sudah di atas target nasional, sedangkan target Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sendiri sebesar 67 persen pada 2011.
"Dengan demikian, dari seluruh keluarga yang ada, saat ini masih terdapat 88.240 keluarga atau 28,88 persen yang belum menggunakan jamban," katanya.
Ia mengatakan Pemkab Sleman akan terus berupaya agar semua keluarga di kabupaten ini memiliki dan menggunakan jamban sehat.
"Berbagai upaya yang telah dan akan dilaksanakan untuk meningkatkan akses penggunaan jamban meliputi sosialisasi penggunaan jamban yang memenuhi syarat bagi warga masyarakat," katanya.
Selain itu, Pemkab Sleman juga memberikan stimulan material untuk pembuatan jamban bagi warga yang tidak mampu, yakni pada 2011 sebanyak 50 paket untuk wilayah Puskesmas Ngemplak II, dan Moyudan.
Pada 2012 diberikan 80 paket untuk wilayah Kecamatan Prambanan, Gamping, Seyegan, Sleman, dan Kecamatan Minggir.
"Di Kabupaten Sleman juga telah dibangun beberapa instalasi pembuangan air limbah (IPAL) komunal di beberapa wilayah, di antaranya di Godean dan Depok," katanya.
Mafilindati mengatakan pada tahun ini Dinas Kesehatan Sleman melakukan pembinaan di setiap kecamatan untuk mempersiapkan minimal satu desa telah mendeklarasikan stop "buang air besar sembarangan" (BABS).
"Dinas Kesehatan juga memprogramkan pemicuan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) untuk memberi motivasi langsung kepada masyarakat agar tidak buang air besar sembarangan, dan segera memiliki jamban sehat," katanya.
Hal itu, menurut dia, merupakan upaya untuk membudayakan hidup bersih dan sehat.
(V001)
Berita Lainnya
Gim mengandung kekerasan-rusak moral bangsa disorot
Jumat, 26 April 2024 8:01 Wib
Presiden Jokowi-Gibran masuk keluarga Partai Golkar
Rabu, 24 April 2024 15:18 Wib
Produksi film dokumenter "Harta Tahta Raisa", didukung keluarga Raisa
Rabu, 24 April 2024 12:11 Wib
Menteri PPPA bertemu keluarga RA Kartini diskusikan perempuan
Senin, 22 April 2024 20:44 Wib
Disnakertrans Bantul berdayakan keluarga miskin melalui program padat karya
Senin, 22 April 2024 10:48 Wib
Ternyata di Yogyakarta ada tiga srikandi pendamping keluarga penyelamat stunting
Minggu, 21 April 2024 20:58 Wib
Keluarga SYL akan diperiksa soal penyidikan pencucian uang
Sabtu, 20 April 2024 21:04 Wib
Gunung Ruang, Sulut, erupsi, 272 keluarga dievakuasi
Rabu, 17 April 2024 15:32 Wib