Pradangga Sawokembar buka YGF dengan "Kidung Penggayuh"

id pradangga sawokembar buka ygf

Pradangga Sawokembar buka YGF dengan "Kidung Penggayuh"

Yogya Festival Gamelan (Foto antarafoto.com)

Jogja (ANTARA Jogja) - Komunitas Gamelan Pradangga Sawokembar membuka "17th Yogyakarta Gamelan Festival 2012" dengan memainkan karya berjudul "Kidung Penggayuh" yang merupakan nyanyian pengharapan.

"Hal itu menjabarkan kompleksitas atas harapan setiap pribadi yang menjadi penikmat setia musik gamelan, khususnya dalam pergelaran Yogyakarta Gamelan Festival (YGF)," kata Ketua Panitia YGF 2012 Setyaji Dewanto di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia pada pembukaan YGF 2012, di usianya yang ke-17 tahun, YGF menyapa para penggemarnya yang merindukan kehadiran alunan musik gamelan di tengah geliat musik Indonesia yang ramai dengan aliran ala "boyband" dan "girlband".

"YGF tampil semakin matang di tangan para musisi yang membawakan gamelan dalam rupa yang semakin bervariasi. Kami selalu konsisten untuk mengangkat gamelan sebagai wujud kepedulian atas eksistensi musik tradisional di ruang modernisasi," katanya.

Ia mengatakan YGF terus mengembangkan diri semakin baik dari waktu ke waktu. YGF ke-17 siap menjadi wahana, di mana batas-batas yang dibuat manusia akan pupus.

"Alasannya hanya satu, gamelan menjadi satu-satunya alasan mengapa setiap orang dengan setiap perbedaannya berkumpul menjadi satu, dan sejenak melebur dan melupakan perbedaan mereka satu sama lain," katanya.

Menurut dia, Komunitas Gayam 16 sebagai penyelenggara dengan totalitasnya membuat rangkaian "grand design" yang mengiringi sejak awal langkah perjalanan YGF.

"`Grand design` itu kemudian menjadi sumber inspirasi untuk memberi nyawa dalam setiap penyelenggaraan YGF. Nyawa itu lambat laun dikenal sebagai tema," katanya.

Ia mengatakan di usianya yang ke-17, tema dari penyelenggaraan YGF adalah "why" atau "mengapa". YGF dikemas tidak hanya sebagai sebuah rangkaian pertunjukan musik melainkan juga mengajak untuk berdialog dengan diri sendiri atas pilihan yang dibuat, dan salah satu pilihan itu adalah gamelan.

"Tema itu diangkat sebagai sebuah upaya untuk menggali esensi mengenai bagaiman keberadaan YGF memiliki ruang istimewa tersendiri bagi para penikmatnya," katanya.

Menurut dia, pihaknya mengemas pementasan YGF dengan rangkaian yang berupaya menggambarkan bagaiman musik gamelan saat ini telah bermetamorfosis dalam perkembangan zaman.

"Kehadiran musisi-musisi muda pada YGF ke-17 diharapkan mampu memberikan warna baru dan penyegaran bagi pecinta gamelan," kata General Manager Komunitas Gayam 16 ini.

Bahkan, kata dia, di tengah maraknya pemberitaan klaim terhadap budaya Nusantara, tidak menyurutkan Malaysia untuk datang ke Yogyakarta dan tampil dalam YGF ke-17.

"Dari Amerika Serikat, Pamekasan hingga Kulon Progo tak ketinggalan akan menampilkan karya-karya terbaiknya. Dengan melintas perbedaan zaman, generasi muda ikut andil sebagai penampil dengan kemampuan yang tidak kalah dengan pendahulunya," katanya.

Selain Komunitas Gamelan Pradangga Sawokembar, YGF ke-17 yang digelar hingga 7 Juli 2012 itu juga menampilkan Plenthong Konslet, Angklung Fantasy, Karinding Attack, Gamelan Club Malaysia, Gamelan Krumpyung Sekar Serambu, Vincent McDermott and Friends, Joko Kendhil Perkusi, Srawung Gamelan, Swagayugama, Rasamaya, dan Anak Muda untuk Gamelan.

(B015)