Nilai tukar petani DIY naik 0,50 persen

id NTP

Nilai tukar petani DIY naik 0,50 persen

Seorang petani memanen padi di areal persawahan miliknya di Desa Grojogan, Tamanan, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta (FOTO ANTARA/Noveradika)

Jogja (ANTARA Jogja) - Nilai tukar petani Daerah Istimewa Yogyakarta pada September 2012 mencapai 117,30, atau mengalami kenaikan 0,50 persen dibandingkan dengan indeks bulan sebelumnya yang tercatat 116,71.

"Kenaikan itu disebabkan meningkatnya indeks subsektor tanaman pangan, subsektor hortikultura, dan subsektor peternakan," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Wien Kusdiatmono di Yogyakarta, Senin.

Menurut dia, nilai tukar petani subsektor tanaman pangan tercatat sebesar 117,28, subsektor hortikultura (132,97), dan subsektor peternakan (104,91).

Ia mengatakan indeks harga konsumen di daerah perdesaan di DIY pada September 2012 secara umum mencapai 134,37 atau mengalami deflasi sebesar 0,05 persen dibanding dengan bulan sebelumnya yang tercatat 134,44.

"Penurunan indeks terjadi pada kelompok bahan makanan sebesar 0,29 persen dan kelompok perumahan 0,15 persen," katanya.

Sebaliknya, kata dia, kelompok makanan jadi mengalami kenaikan indeks sebesar 0,32 persen, kelompok sandang 0,25 persen, kelompok kesehatan 0,22 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,14 persen.

"Namun, indeks kelompok transportasi dan komunikasi relatif tidak mengalami perubahan," katanya.

Menurut dia dari 32 provinsi, yang dihitung angka nilai tukar petani pada September 2012 terdapat 19 provinsi mengalami kenaikan, sedangkan 13 provinsi mengalami penurunan.

"Kenaikan nilai tukar petani tertinggi terjadi di Sulawesi Utara sebesar 0,75 persen, sedangkan penurunan terbesar terjadi di Jambi sebesar 0,84 persen," kata Wien.

(B015*H010)