Lomba burung berkicau diharapkan jadi wisata alternatif

id lomba burung berkicau

Lomba burung berkicau diharapkan jadi wisata alternatif

kegiatan lomba burung berkicau (Foto ANTARA)

Jogja (ANTARA Jogja) - Lomba burung berkicau yang digelar secara rutin oleh Komunitas Kicau Mania Yogyakarta di Taman Kuliner, Condong Catur, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, diharapkan menjadi objek wisata alternatif.

"Kegiatan lomba secara rutin yang diberi nama "Sabtu Rendezvous" memang digelar tiap Sabtu, pukul 15.00 - 17.00 WIB oleh Komunitas Kicau Mania Yogyakarta (KKMY) sebagai upaya mengembangkan objek wisata alternatif sekaligus untuk menyalurkan hobi pencinta burung berkicau di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya," kata ketua panitia lomba Macarius Sukotjo di Yogyakarta,Minggu.

Menurut dia, minat masyarakat untuk mengikuti lomba ini sangat besar. Hal tersebut bisa dilihat dari jumlah peserta yang bisa mencapai 500 orang tiap Sabtu

"Lomba ini terbuka untuk umum. Pesertanya pun tidak hanya dari Yogyakarta, ada juga yang berasal dari Klaten, Solo, Magelang, Purworejo hingga Kebumen, Jawa Tengah," kata dia.

Ia mengatakan, ada beberapa jenis burung yang dilombakan. Antara lain jenis burung pleci, cucak hijau, anis merah, kacer, murai batu, pentet, lovebird, cucak jenggot, kenari, dan ciblek. Dari berbagai jenis burung tersebut dibagi menjadi dua kelas lomba.

"Sebenarnya jenis dan kualitas burung yang dilombakan di kedua kelas itu sama saja. Yang menjadi pembeda adalah biaya pendaftaran di Kelas A sebesar Rp20.000 dan Kelas B sebesar Rp10.000 setiap burung yang dilombakan," katanya.

"Selain itu, karena ada perbedaan biaya pendaftaran, hadiah yang dibagikan juga berbeda. Setiap kelas akan diambil sepuluh pemenang yang akan mendapatkan hadiah uang tunai dan piagam," kata dia.

Ia menambahkan, KKMY dalam menggelar lomba ini tidak sembarangan menetapkan jenis burung yang diadu.Jadi yang dilombakan ini bukanlah jenis burung langka dan sudah sulit didapat.

" Kami juga mengevaluasi perkembangan minat masyarakat terhadap burung peliharaan ini serta keberadaannya di alam liar," katanya.

Ia mengatakan, selain menggelar lomba secara rutin, KKMY juga sering mengadakan penyuluhan kepada masyarakat mengenai penangkaran, pemeliharaan, hingga pengenalan dan pencegahan penyakit yang bisa diderita satwa burung.

"Kami melakukan itu agar masyarakat bisa mengenal jenis - jenis burung yang ada serta merawat dan memeliharanya dengan baik. Sehingga masyarakat tidak asal - asalan dalam memelihara burung," katanya.

(U.H008)