Bupati Jembrana janji beri hadiah kejuaraan "Ogoh-ogoh"

id bupati jembrana janji

Bupati Jembrana janji beri hadiah kejuaraan "Ogoh-ogoh"

"Ogoh-ogoh" di Bali (Foto bali.antaranews.com)

Negara (Antara Jogja) - Bupati Jembrana I Putu Artha berjanji memberi hadiah berupa anak sapi kepada pemenang lomba kejuaraan "Ogoh-ogoh" menjelang Hari Raya Nyepi.

"Saya sudah membeli dua ekor anak sapi sebagai hadiah bagi juaranya. Sengaja tidak saya kasih uang tunai agar manfaat dari hadiah tersebut bisa terasa lebih lama," katanya saat menghadiri sosialisasi tata cara lomba "Ogoh-ogoh", di Negara, Senin.

Selain lebih bermanfaat, dia khawatir jika hadiah dalam bentuk uang tunai digunakan untuk kegiatan negatif sehabis mengikuti lomba, seperti pesta minuman keras dan lain-lain.

"Kalau anak sapi tersebut dipelihara dengan baik, bisa dikembangbiakan atau dijual setelah dewasa. Hasil penjualannya, bisa masuk kas organisasi pemuda-pemudi setempat," ujarnya.

Ia mengingatkan, saat pembuatan ogoh-ogoh yang biasanya dikerjakan kelompok pemuda harus menjauhi minuman keras.

"Seringkali saat membuat ogoh-ogoh disertai dengan pesta minuman keras. Jangan sampai itu terjadi dan saya minta untuk dihindari," katanya.

Karena dilaksanakan pada saat musim kampanye legislatif, dia juga meminta warga menjauhkan diri dari hal-hal bersifat politis dalam pembuatan ogoh-ogoh untuk menghindari benturan.

Untuk dapat mengikuti lomba itu, ogoh-ogoh yang dibuat akan diseleksi oleh panitia. Untuk selanjutnya tampil di perempatan jalan raya depan Kantor Bupati Jembrana.

Sementara Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan yang juga ketua panitia lomba itu melaporkan bahwa sudah ada 285 kelompok pemuda atau sekaa teruna teruni yang mendaftarkan diri.

"Statusnya memang kami tingkatkan. Kalau tahun lalu hanya sekedar parade ogoh-ogoh, sekarang menjadi lomba dengan anggaran Rp250 juta dari APBD," katanya.

Untuk dapat tampil pada perlombaan puncak, tim penilai akan keliling ke desa-desa dan memilih tiga ogoh-ogoh terbaik.

Bagi ogoh-ogoh yang tampil pada acara puncak, selain memperebutkan dua ekor anak sapi, masing-masing juga akan diberikan uang senilai Rp3 juta.

Menjelang Hari Raya Nyepi, umat Hindu di Bali biasa membuat ogoh-ogoh sebagai simbol dari Bhuta Kala.

Ogoh-ogoh ini diarak menjelang malam Nyepi. Kemudian dibakar pada hari terakhir ritual penyepian.

(KR-GBI)

Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024