Bantul (Antara Jogja) - Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menghentikan penelusuran kasus pencopotan sejumlah alat peraga kampanye milik Partai Persatuan Pembangunan di wilayah Imogiri yang dilakukan sekelompok remaja beberapa waktu lalu.
Ketua Panwaslu Bantul Supardi, Rabu, mengatakan bahwa pihaknya telah menginstruksikan anggota Panwaslu Kecamatan Imogiri untuk melakukan klarifikasi kepada pihak terkait, yakni pengurus partai politik dan remaja (pelaku) dengan didampingi orang tua.
"Terkait dengan pencopotan alat peraga kampanye (APK) di Imogiri sudah kami klarifikasi baik itu pelapor maupun anak-anak, termasuk orang tua, dan telah disepakati bahwa pengurus anak cabang (PAC) partai tidak akan menuntut lebih lanjut," katanya.
Oleh sebab itu, kata dia, pencopotan dua bendera PPP yang terindikasi dilakukan lima anak sekitar seminggu lalu tersebut permasalahannya telah dianggap selesai sehingga pihaknya menghentikan penelusuran karena tidak ada yang merasa dirugikan dalam kasus itu.
"Dari klarifikasi kami disimpulkan bahwa anak-anak itu ingin memiliki APK di rumah sendiri, dan kebetulan orang tua mereka sebagai kader pemenangan partai, jadi kasusnya sudah terselesaikan di tingkat kecamatan," katanya.
Menurut dia, pencopotan APK itu berawal dari laporan dari pengawas pemilu lapangan (PPL) di wilayah setempat ketika berkeliling menjumpai pencopotan APK oleh sekelompok remaja dan setelah ada upaya dari petugas, salah satu pelaku berhasil ditangkap.
"Klarifikasi dilakukan untuk mengetahui bahwa yang bersangkutan melakukan dengan tidak sengaja atau ada yang mengarahkan. Sebab, jika memang demikian bisa kena sanksi karena itu masuk kategori pidana pemilu, yakni perusakan APK," katanya.
Sebelumnya, pihaknya juga pernah menerima laporan terkait perusakan APK di wilayah lain. Namun, ketika pihaknya melakukan klarifikasi di lapangan, tidak ada warga yang bersedia melaporkan secara resmi atas tindakan tersebut.
Seperti yang terjadi di Banguntapan, bahwa ada calon anggota legislatif (caleg) mengaku APK yang dipasang dirusak. Namun, setelah diklarifikasi, yang bersangkutan justru tidak keberatan dengan perusakan karena alasan semakin terkenal.
(KR-HRI)
Berita Lainnya
Kurangi kebiasaan merokok dengan tembakau alternatif, ungkap pakar
Sabtu, 9 Maret 2024 0:52 Wib
Negara diminta hentikan suplai senjata ke Israel
Sabtu, 24 Februari 2024 5:47 Wib
MNC Group diminta KPI hentikan tayangan berunsur kampanye
Rabu, 14 Februari 2024 9:21 Wib
Ganjar minta hentikan liberalisasi pendidikan di Indonesia
Senin, 5 Februari 2024 5:36 Wib
Bawaslu Yogyakarta hentikan kasus caleg diduga kampanye di tempat ibadah
Sabtu, 3 Februari 2024 18:53 Wib
Jika donatur hentikan dana, UNRWA setop operasi
Jumat, 2 Februari 2024 8:53 Wib
Presiden Jokowi minta Biden hentikan perang di Gaza
Selasa, 14 November 2023 16:42 Wib
KTT OKI hasilkan resolusi keras hentikan konflik di Gaza
Minggu, 12 November 2023 9:47 Wib