IPB: petani diimbau kembalikan jerami ke sawah

id jerami ke sawah

IPB: petani diimbau kembalikan jerami ke sawah

Seorang pekerja mengangkut jerami atau batang tanaman padi setelah dipanen (Foto antaranews.com)

Pekalongan (Antara Jogja) - Para petani diimbau mengembalikan jerami ke sawah menjadi salah satu upaya efektif mencegah hama penyakit yang menyerang tanaman padi, demikian disampaikan Suryono Wiyono, dosen Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

 "Jerami itu mengandung kalium dan silika yang cukup dibutuhkan oleh padi agar lebih tahan terhadap hama penyakit," ujar Suryono saat memberikan pendampingan kepada petani padi di Desa Kali Jambe, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa.

Suryono mengatakan padi merupakan tanaman endemik Indonesia yang tidak membutuhkan pestisida untuk menghilangkan hama penyakit.

Mengembalikan jerami ke sawah merupakan salah satu cara efektif agar meningkatkan unsur hara di sawah sehiggga kualitas padi menjadi kuat dan tahan terhadap hama.

Kebiasaan masyarakat selama ini, jerami yang sudah disemai dijual ke pasar untuk pakan ternak atau dibakar. Sehingga sawah kekeruangan unsur hara yang datang dari jerami.

"Cukup dengan mengembalikan jerami ke sawah, tidak perlus pestisida tanaman padi lebih kuat dan hawa penyakit lebih berkurang," ujarnya.

Sementara itu, dosen Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian IPB Bonjok Istiaji menambahkan bahwa fenomena lima tahun terakhir menunjukkan jumlah serangan hama wereng semakin tinggi.

Dari hasil penelitian yang dilakukan fenomena tersebut terjadi karena tingginya penggunaan pestisida dan hilangnya kebiasaan masyarakan untuk mengembalikan jerami ke sawah.

Salah satu hama baru yang ditemukan serangan Blast yan menyerang batang padi menyebabkan beras hancur dan pecah-pecah.

"IPB melakukan studi, serangan Blast ini terjadi karena jerami tidak pernah dikebalikan ke sawah. Sehingga keseimbangan hara berkurangan menyebabkan padi mudah terserang hama," ujarnya.

Bonjok mengatakan perkembangan hama seperti wereng coklat akan semakin meningkat di sawah yang miskin bahan organik, karena disemprot pestisida yang menyebabkan matinya predator.

Ia mengatakan, serangan hama pada padi dapat dicegah dengan cara, tambahakan bahan organik ke sawah dengan mengembalikan jerami ke sawah dan sedikit kotoran hewan akan menambah serta memperkaya bahan organik serta serangga lain sebagai manakan dari predator dan musuh alami.

Menghindari penggunaan pestisida agar musuh alami tetap hidup dan menjaga sawah dari serangan wereng. Serta menggunakan varietas padi tahan wereng untuk mengurangi resiko terjadinya serangan hama.

Program pendampingan petani padi dan hortikultura yang diselenggarakan oleh IPB bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Pekalongan berlangsung selama dua hari 14-15 April.

Pendampingan kepada petani tersebut diikuti oleh 100 orang petani di dua kecamatan yakni Kesesi dan Kwasen. Dalam pendampingan tersebut petani diberikan kesempatan menyampaikan keluhannya kepada tim pakar pertanian IPB.

Petani juga bisa memeriksakan kondisi tanamannya melalui mobil klinik tanaman IPB yang hadir di tengah petani, sehingga dapat memberikan solusi terhadap persoalan yang dihadapi petani.

(KR-LR)
Pewarta :
Editor: Regina Safrie
COPYRIGHT © ANTARA 2024