Transaksi Pegadaian Jogoyudan di Kulon Progo naik

id pegadaian

Transaksi Pegadaian Jogoyudan di Kulon Progo naik

Peningkatan permintaan kredit di pegadaian, ilustrasi (Foto ANTARA/Arief Priyono)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Transaksi di Pegadaian Cabang Jogoyudan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kenaikan hingga 100 persen menjelang tahun ajaran baru dan masa tanam di wilayah ini sejak awal Juni.

"Setiap harinya rata-rata warga yang melalukan transaksi ke pegadaian sekitar 50-60 orang meningkat menjadi 100 orang," kata Penaksir Pegadaian Cabang Jogoyudan Ervan Julia Kristanto di Kulon Progo, Jumat.

Ervan mengatakan nilai transaksi berkisar antara Rp150 juta sampai Rp200 juta per hari dari sebelumnya rata-rata Rp100 juta per hari.

"Nilai transaksi naik turun. Kebanyakan datang ke pegadaian untuk menggadaikan barang dibandingkan mengambil gadaian," kata dia.

Dia mengatakan nasabah pegadaian di wilayah Kulon Progo merupakan petani. Mereka menggadaikan barang berupa perhiasan emas, mesin pompa air, traktor dan sepeda motor.

"Paling banyak gadai emas karena lebih aman dan nilainya lebih tinggi. Namun ada juga yang menggadaikan traktor yang terjadi Kecamatan Temon," katanya.

Menurut dia, meningkatnya petani menggadaikan barang miliknya didorong oleh tingginya kebutuhan modal bertani seperti cabai, melon, dan semangka. Bulan-bulan ini, di wilayah selatan memasuki masa tanam untuk hortikultura. Selain itu, meningkatnya pegadaian dikarenakan mendekati ajaran baru.

"Ada kemungkinan rendahnya harga cabai juga menjadi faktor petani menggadaikan barangnya," kata dia.

Salah satu petani, Dedeh Sumiati mengatakan menggadaikan kalung emasnya untuk modal menanam melon.

"Saya menggadaikan kalung 3,8 gram dapat Rp 1,3 juta bisa membantu untuk tambah modal menanam melon. Gadai emas lebih mudah dibandingkan lainnya," kata Dedeh.

(KR-STR)