Jogja (Antara Jogja) - Masyarakat Ekonomi ASEAN semestinya bertumpu pada penguatan solidaritas gerakan koperasi rakyat, kata Peneliti Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan Universitas Gadjah Mada Awan Santosa.
"Hal itu untuk menghadapi serbuan kapitalisme global yang memiskinkan dan mengukuhkan ketergantungan," katanya pada `Studium General Koperasi Mahasiswa (Kopma) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY)`, di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, masyarakat ASEAN harus bersatu padu untuk menghentikan penguasaan bahan mentah, tenaga kerja, kapital, dan pasar oleh segelintir elit pemodal domestik, regional maupun internasional.
"Solidaritas sejati tersebut akan menjadi fondasi bagi bangun kemandirian regional ASEAN. Kawasan tanpa jerat utang akan memutus mata rantai agenda neoliberalisme," katanya.
Ia mengatakan hal itu memerlukan komitmen ekonomi politik pemerintah negara-negara anggota ASEAN demi sebuah tujuan konstitusional maka memutar MEA ke arah yang lain dari sekarang sangat memungkinkan.
"Pembicaraan tentang MEA selama ini digiring sekadar pada pertanyaan siap atau tidak siap menghadapinya. Tentu saja selalu berujung pada pernyataan bahwa bagaimana pun kita harus siap," katanya.
Menurut dia, tidak ada lagi tempat bagi setiap bentuk keraguan, MEA dianggap sebagai sebuah keniscayaan. Berbagai legalisasi kesepakatan yang sudah dibuat menjadi landasan pembenar.
"Tidak tersedia lagi ruang untuk menyoal pasar bebas yang diadopsi MEA sebagai jalan tunggal bagi masa depan ekonomi ASEAN. Tidak ada kesempatan untuk mempertanyakan liberalisasi ekonomi ASEAN, padahal kita tahu kenyataannya seringkali berkebalikan," katanya. "Studium general" yang dibuka oleh Wakil Rektor III UNY Sumaryanto itu diikuti sekitar 100 mahasiswa.
(B015)
Berita Lainnya
Kemenhub: Lulusan sekolah pelaut bersaing hadapi MEA
Sabtu, 2 Juli 2022 18:53 Wib
Mea Shahira dan Matter Mos berkolaborasi dalam lagu "Apple of My Eyes"
Minggu, 21 Februari 2021 23:29 Wib
LIPI : penguatan infrasstruktur metrologi kunci persaingan MEA
Kamis, 25 Oktober 2018 15:08 Wib
Menaker dorong perusahaan bantu pekerja hadapi MEA
Kamis, 19 Januari 2017 10:48 Wib
Penyuluh diharapkan mampu dampingi petani hadapi MEA
Jumat, 25 November 2016 0:38 Wib
PSSAT : Indonesia masih perlu membumikan kembali MEA
Rabu, 16 November 2016 19:33 Wib
UGM berikan rekomendasi 10 sektor hadapi MEA
Jumat, 28 Oktober 2016 21:17 Wib
Dekan: MEA jangan dipandang ajang persaingan ekonomi
Sabtu, 3 September 2016 12:04 Wib