Taman Budaya Yogyakarta luncurkan buku naskah lakon

id budaya

Taman Budaya Yogyakarta luncurkan buku naskah lakon

Taman Budaya Yogyakarta (Foto Antara)

Jogja (Antara Jogja) - Taman Budaya Yogyakarta meluncurkan buku naskah lakon bertajuk "Menyublim Hingga Rahim" yang berisi kumpulan lima naskah pemenang lomba penulisan naskah lakon berbasis cerpen yang digelar Taman Budaya Yogyakarta pada 2005.

"Tujuannya agar cerita dalam cerpen tersebut bisa dikenal lebih luas lagi, bukan hanya dibaca oleh pembaca cerpen saja tetapi oleh pembaca naskah drama dan penonton jika naskah itu nantinya dipentaskan," kata Penyunting Buku Menyublim Hingga Rahim Indra Tranggono di Yogyakarta, Rabu.

Kelima karya pemenang yang dimasukkan dalam buku setebal 142 halaman tersebut adalah Menyublim yang diadaptasi Bagus Sumartono dari cerpen Hamsad Rangkuti berjudul Pispot. Selain itu juga terdapat karya berjudul Lelaki ke 1.000 di Ranjangku adaptasi Yan Wijaya dari cerpen Emha Ainun Nadjib.

Buku tersebut juga menampilkan naskah lakon berjudul Primadona Wisma Pasar Daging adaptasi Anton De Sumartana dari cerpen Emha Ainun Nadjib, Rahim adaptasi Luh Arik Sariadi dari cerpen Cok Sawitri dan Kang Sarpin Minta Dikebiri adaptasi Ratih Kumala dari cermen Ahmad Tohari.

Selain meningkatkan cakupan pembaca, Indra berharap penerbitan buku tersebut bisa mendorong lahirnya penulis naskah lakon, khususnya penulis muda sehingga terjadi regenerasi.

"Penulis lakon sangat minoritas dibanding penulis cerpen atau novel. Penyebabnya banyak di antaranya naskah lakon tidak memiliki `pasar` yang luas" katanya.

Oleh karena itu, lanjut dia, perlu adanya dukungan dari berbagai pihak agar muncul penulis dan naskah lakon yang baik, khususnya penulis-penulis muda.

Sementara itu, Kepala Taman Budaya Yogyakarta Diah Tutuko Suryandaru mengatakan, kegiatan ini dapat meningkatkan kreativitas dalam penulisan naskah lakon sehingga muncul naskah baru yang berkualitas.

"Penerbitan buku ini ditujukan mendorong tradisi kreatif dalam dunia penulisan naskah lakon sehingga muncul karya yang berkualitas dan beragam," katanya.

Hal senada disampaikan Kepala Dinas Kebudayaan DIY Umar Priyono yang berharap naskah lakon dalam buku tersebut bisa memberikan pencerahan kepada masyarakat sekaligus mendorong lahirnya kreativitas baru penulisan naskah lakon di DIY maupun di Indonesia.

(E013)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024