Anggota Kelompok Tani Bugel Peni, Kecamatan Panjatan, Ngadiyo di Kulon Progo, Senin, mengatakan harga semangka di tingkat petani yakni semangka biji Rp1.850 per kilogram, semangka kuning Rp2.000 per kg, semangka non-biji Rp2.500 per kg, dan semangka inul Rp1.600 per kg,
"Kami panen semangka sejak awal Oktober hingga saat ini. Harga semangka di tingkat petani sangat tinggi karena daerah lain tidak menanam," kata Ngatiyo.
Ia mengatakan keuntungan yang diperoleh petani juga sangat tinggi. Dengan luas lahan 1.800 meter persegi, hasil panennya bisa menghasilkan Rp8,5 juta.
"Modal penanaman mulai tenaga hingga biaya perawatan hanya Rp1,2 juta. Sehingga, panen tahun ini keuntungannya cukup besar," kata dia.
Ngadiyo mengatakan semangka hasil panen petani dibeli pedagang dari Solo, Sragen, Cilacap, Kudus dan Pati. "Harga semangka sangat tinggi, tapi pedagang dari luar daerah tetap membelinya," katanya.
Hal yang sama diungkapkan anggota Kelompok Tani Bugel Peni Maryadi mengatakan dengan modal bibit 1,5 bungkus, terjual Rp6,7 juta. Modal penanaman mulai dari benih, pupuk, tanaga dan penyiraman sebesar Rp800 ribu.
Menurut dia, rendahnya biaya penyiraman dikarenakan petani tidak lagi menggunakan mesin diesel berbahan bakar solar. Petani sudah beralih menggunakan listrik dalam satu tahun terakhir.
"Penyiraman dengan tenaga listrik sangat meringankan biaya operasional hingga 50 persen. Keuntungan yang kami dapat saat panen juga banyak," katanya.***3***
(KR-STR)
