Jakarta (Antara Jogja) - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai rencana penurunan harga merupakan momentum yang tepat untuk meningkatkan cadangan volume bahan bakar minyak (BBM).
"Saat ini cadangan volume BBM Indonesia hanya cukup untuk 19 hari. Cadangan tersebut jauh tertinggal dibandingkan negara-negara lain," kata Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi melalui siaran pers diterima di Jakarta, Kamis.
Tulus mengatakan bila dibandingkan dengan negara-negara ASEAN, cadangan volume BBM Indonesia sangat sedikit. Dia mencontohkan Myanmar yang memiliki cadangan BBM cukup untuk tiga bulan.
Bahkan, menurut Tulus, Jepang dan Korea memiliki cadangan BBM yang cukup untuk empat bulan. Dengan cadangan BBM yang dimiliki, Indonesia memiliki potensi mengalami krisis bahan bakar.
"Karena itu, YLKI mendesak pemerintah untuk meningkatkan cadangan BBM minimal untuk 30 hari. Pemerintah harus secara serius membangun tangki timbun untuk memperbanyak cadangan BBM," tuturnya.
Pemerintah akan menurunkan harga BBM sebesar Rp500 per liter pada 1 April 2016. BBM yang akan mengalami penurunan harga adalah BBM jenis premium dan solar.
Rencana penurunan harga BBM itu juga diikuti oleh sektor transportasi. Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyatakan akan menurunkan tarif angkutan umum sebesar tiga persen. ***3*** (TZ.D018)
Berita Lainnya
BPH Migas: Distribusi BBM subsidi harus tepat sasaran
Senin, 29 April 2024 11:54 Wib
Indonesia tak tergantung BBM Timur Tengah
Sabtu, 20 April 2024 7:27 Wib
Motoris dan tim SPBU diterjunkan di jalur "contraflow"
Selasa, 16 April 2024 7:36 Wib
Saat arus balik Lebaran 2024, BBM di SPBU DIY-Jateng dipantau
Selasa, 16 April 2024 6:02 Wib
Pengemudi arus balik Lebaran 2024 diminta pastikan BBM kendaraan cukup
Selasa, 16 April 2024 5:48 Wib
Pertamina jamin harga BBM stabil
Selasa, 16 April 2024 5:32 Wib
Harga BBM tidak berubah
Senin, 15 April 2024 13:43 Wib
Stok BBM untuk arus balik Lebaran 2024 mencukupi
Sabtu, 13 April 2024 15:34 Wib