Bantul (Antara Jogja) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengadakan pelatihan peningkatan produktivitas bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah dari daerah ini guna mendorong pertumbuhan usahanya.
"Sebanyak 20 peserta yang mengikuti pelatihan peningkatan produktivitas ini. Mereka yang terpilih di antara banyaknya pelaku UMKM di Bantul," kata Kepala Disnakertrans Bantul Susanto di sela Pelatihan Peningkatan Produktivitas bagi UMKM di Bantul, Selasa.
Pelatihan bagi pelaku UMKM yang digelar selama 3 hari, mulai 2 Mei sampai dengan 4 Mei 2016, selain melibatkan narasumber dari Disnakertrans Bantul juga sejumlah narasumber dari Balai Latihan Kerja dan Pengembangan Produktivitas (BLKPP) DIY.
Menurut dia, diadakannya pelatihan peningkatan produktivitas bagi UMKM ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan peserta agar mempunyai daya saing dan mampu berwirausaha mandiri.
"Kami berharap peserta memanfaatkan dengan baik sehingga mendapat hasil berupa ilmu untuk mengembangkan usahanya. Ilmu sekecil apa pun harus dimanfaatkan. Jika usahanya meningkat, masa depannya akan menjadi lebih baik," katanya.
Sementara itu, Kabid Pelatihan dan Produktivitas Disnakertrans Bantul Annihayah mengatakan bahwa materi pelatihan meliputi ketenagakerjaan, motivasi usaha, strategi pengembangan usaha, strategi pemasaran, perhitungan biaya, perencanaan kelayakan usaha, dan tindak lanjut.
"Peserta pelatihan ini adalah lulusan pelatihan Disnakertrnas Bantul yang sudah mempunyai embrio usaha sebanyak 20 orang, di antaranya terdiri atas tenaga bagian produksi, pengrajin batik, bidang las listrik, dan tukang kayu," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Bantul Sulistyanto mengatakan bahwa pemda selalu mendukung perkembangan usaha warga Bantul.
Untuk mengembangkan usaha itu, mereka harus punya keterampilan, modal, dan ada pendampingan dari dinas.
"Bagi UMKM kini dimudahkan mengurus izin usaha mikro kecil (IUMK) di kecamatan. Pemilik UMKM juga bisa memiliki kartu KUR (kredit usaha rakyat) untuk mengakses kredit lunak tanpa jaminan maksimal hingga Rp25 juta," katanya.
KR-HRI
Berita Lainnya
Pelaku UMKM Gunungkidul didorong menjual produk manfaatkan teknologi
Senin, 29 April 2024 16:29 Wib
UMKM terancam ritel modern, pemerintah bakal lindungi
Sabtu, 27 April 2024 19:30 Wib
Pemerintah tak larang warung Madura buka 24 jam
Sabtu, 27 April 2024 16:16 Wib
ALUDI-OJK menyosialisasikan pendanaan UMKM skema Securities Crowdfunding
Jumat, 26 April 2024 14:53 Wib
Tiktok-Tokopedia membuka pasar lebih luas untuk UMKM Indonesia
Rabu, 24 April 2024 6:02 Wib
Wastra Indonesia berpeluang terkenal di dalam dan luar negeri
Selasa, 23 April 2024 0:35 Wib
Pemkab Kulon Progo mengembangkan Bela Beli Ku dukung UMKM maju
Senin, 22 April 2024 21:27 Wib
Rakernas IMA membantu pemasaran produk UMKM Sleman
Minggu, 21 April 2024 13:24 Wib