BBWSSO Yogyakarta rehabilitasi Sungai Bogowonto Kulon Progo

id BBWSSO Yogyakarta rehabilitasi Sungai Bogowonto Kulon Progo

Kulon Progo, (Antara Jogja) - Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2016-2018 menganggarkan Rp173 miliar untuk merehabilitasi pengendalian banjir Sungai Bogowonto di Desa Jangkaran Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo.

"Sebelum ada kerusakan akibat gelombang, BBWSSO sudah membuat program rehabilitasi pemecah gelombang Sungai Bogowonto," kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Sungai Pantai II Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) DIY Suradi di Kulon Progo, Selasa.

Ia mengatakan saat ini program rehabilitasi Sungai Bogowonto sedang dalam proses tender. Diperkirakan penandatanganan kontrak proyek ditandangani akhir Juli 2016.

Nantinya anggaran Rp173 miliar tersebut untuk memperbaiki pemecah gelombang yang ada di wilayah Kulon Progo dan sebelah barat yang ada di Kabupaten Purworejo (Jawa Tengah), termasuk pengerukan pasir.

Suradi mengatakan desain baru pemecah gelombang akan menggunakan tetrapot yang dipadukan dengan balok dari beton, seperti Kali Serang, Glagah.

"Selain itu, kami juga merencanakan akan mengeruk alur pada bagian tengah muara sungai," katanya.

Menurut dia, yang ada saat ini sudah tidak tidak berfungsi karena banyak yang hilang akibat tergerus gelombang tinggi. Pembangunan pemecah gelombang ini sebagai upaya BBWSSO dalam rehabilitasi pengendalian banjir Sungai Bogowonto dan anak sungainya.

"Secara teknis jeti nantinya akan mengurangi pasir yang masuk ke alur sungai, sehingga saat telah terpasang akan menghilangkan banjir terutama di daerah hulu," katanya.

Anggota Kelompok Nelayan Bogowonto Gunadi mengatakan kerusakan pemecah gelombang di muara Sungai Bogowonto tidak berpengaruh terhadap aktivitas nelayan. Selama ini, nelayan langsung dari daratan.

"Ada atau tidak adanya pemecah gelombang Sungai Bogowonto tidak berpengaruh kepada kami. Kami tidak pernah menggunakannya," kata dia.



(U.KR-STR)