Hiswana DIY siap dukung distribusi tertutup elpiji

id elpiji

Hiswana DIY siap dukung distribusi tertutup elpiji

Ilustrasi, operasi pasar gas elpiji (Foto Antara/Andreas Fitri Atmoko/ags/15)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas Bumi Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan siap mendukung kebijakan Pemerintah yang akan mencanangkan distribusi elpiji 3 kilogram secara tertutup.

"Pada prinsipnya kami mendukung inisiatif itu meski kami masih menunggu teknis yang jelas mengenai distribusi tertutup itu," kata Ketua Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) DIY Siswanto di Yogyakarta, Rabu.

Sebelumnya, Komisi VII DPR RI bersama Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM dan Pertamina telah menyepakati pemberlakuan distribusi tertutup untuk penjualan elpiji 3 kg kepada masyarakat.

Distribusi tertutup elpiji bersubsidi itu dilakukan agar komoditas tersebut dapat tepat sasaran, mencegah terjadinya pengoplosan gas, dan penyalahgunaan.

Menurut Siswanto, distribusi tertutup elpiji 3 kg telah diwacanakan pada tahun lalu dan telah masuk tahap uji coba di Solo dan Malang. Namun, karena belum ada kesesuaian teknis distribusi dengan kondisi lapangan kebijakan itu gagal dilaksanakan.

"Setelah mendapatkan edaran mengenai teknis pelaksanaanya, kami berharap distribusi tertutup yang pernah diujicobakan di Solo dan Malang itu tidak gagal lagi," katanya.

Meski belum optimal sepenuhnya, menurut dia, pengawasan distribusi elpiji di DIY agar tepat sasaran telah diupayakan dengan menggunakan "log book" yang berisi identitas konsumen dan volume pembeliannya. Melalui "log book" akan terdeteksi apakah pembeli elpiji di pangkalan telah tepat sasaran atau belum.

Selain itu, distribusi elpiji juga dilakukan dengan sistem rayonisasi yang menghindarkan penjualan elpiji 3 kg ke luar daerah sehingga tidak akan terjadi kelangkaan.

"Untuk pengawasan distribusi elpiji, kami sudah ada `log book` dan rayonisasi," katanya.

Meski demikian, jika elpiji 3 kg telah memasuki lingkungan pengecer, Hiswan Migas tidak memiliki kemampuan untuk mengontrol, termasuk mengendalikan harga jual akhir di perdesaan.

"Kalau mau sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET), kami imbau masyarakat bisa membeli langsung ke pangkalan. Harga di luar pangkalan sudah mengikuti mekanisme pasar," katanya.

Di DIY, kata dia, saat ini terdapat 45 agen dengan pangkalan mencapai 4.000 pangkalan elpiji yang tersebar di lima kabupaten/kota. Harga elpiji berubsidi itu hingga saat ini sesuai dengan HET sebesar Rp15.500,00 per tabung di titik serah pangkalan.

(L007)