Disperindagkop peringatkan manajemen Pasar Seni Gabusan

id Disperindagkop

Disperindagkop peringatkan manajemen Pasar Seni Gabusan

Pasar Seni Gabusan Bantul, DIY (jogjatrip.com)

Bantul(Antara) - Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, telah memperingatkan manajemen Pasar Seni Gabusan terkait pameran pembangunan Bantul Ekspo yang digelar beberapa waktu lalu di pasar itu.

"Dari saya secara internal itu jelas sudah ada peringatan, karena fungsi PSG (Pasar Seni Gabusan) itu hanya sebagai tempat penyelenggaraan Bantul Ekspo, tidak ada yang lain," kata Kepala Disperingdakop Bantul, Sulistyanto di Bantul, Kamis.

Menurut dia, peringatan kepada manajemen PSG yang ada di bawah koordinasinya itu menyusul adanya panitia Bantul Ekspo yang mengatasnamakan dari manajamen PSG, padahal seharusnya jika yang bersangkutan jadi panitia harus murni kepanitiaan Bantul Ekspo.

Karena keterlibatan PSG dalam kepanitiaan Bantul Ekspo yang diselenggarakan Humas Bantul dengan menggandeng pihak ketiga pada 1 sampai 11 Agustus itu, maka ada dugaan pendapatan dari Bantul Ekspo mengalir ke manajemen, meskipun hal itu tidak dibenarkannya.

Sulis mengatakan, fungsi PSG yang berada di Jalan Parangtritis ini hanya berfungsi sebagai lokasi kegiatan tahunan Pemkab Bantul tersebut, sehingga pungutan maupun kepanitiaan tidak dibenarkan karena tidak ada payung hukum yang mengaturnya.

"Ketika tidak ada rambu dan aturan yang mengatur ya jangan. Tapi ini ada salah satu panitia Bantul Ekspo yang kebetulan orang PSG. Yang bersangkutan sudah saya ingatkan begitu selesai (penyelenggaraan Bantul Ekspo)," katanya.

Ia mengatakan, tidak dibolehkannya manajemen PSG menarik pungutan atau retribusi dari setiap kegiatan yang digelar di pasar yang menampung aneka kerajinan itu, karena selain belum diatur dalam regulasi juga sudah dianggarkan untuk perawatan dari pemerintah daerah.

"Kalau kita sudah anggarkan untuk perawatan PSG, jadi kami menyiapkan tempat dengan segala konsekuensi. Kami juga sudah mengundang teman-teman untuk melaporkan kondisi bagaimana apakah ada kerusakan, apakah ada yang perlu kita benahi," katanya.

Sementara itu, berkaitan dengan dugaan aliran uang dari penarikan pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan selama Bantul Ekspo, ia mengatakan, instansinya sudah melakukan investigasi secara internal, hanya saja Sulistyanto enggan mengungkap hasilnya ke publik.

"Teman-teman dari Forpi (Forum Pemantau Independen) Bantul beberapa hari lalu sudah ke sini (Disperindagkop) dari hasil investigasi sudah kita sampaikan seperti apa yang mereka minta," katanya.

(KR-HRI)