Disperindagkop tidak sosialisasikan pelaksanaan OP elpiji

id elpiji

Disperindagkop tidak sosialisasikan pelaksanaan OP elpiji

ilustrasi OP Elpiji Foto ANTARA/Andreas Fitri Atmoko/15. ()

Bantul, (Antara Jogja) - Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, tidak mensosialisasikan terlebih dulu mengenai pelaksanaan operasi pasar elpiji bersubsidi tiga kilogram di daerah ini pada Senin (17/10).

"Memang tidak ada sosialisasi sebelumnya, kemarin saya hanya kirim pesan singkat ke camat agar menyampaikan ke masing-masing lurah, kalau ada operasi pasar elpiji ini," kata Kepala Disperindagkop Bantul, Sulistiyanto usai pantauan OP elpiji di Bantul, Senin.

Menurut dia, pada Senin (17/10) OP elpiji digelar di empat kecamatan, yaitu Imogiri, Sanden, Kretek dan Pajangan. Pelaksanaan operasi pasar yang digelar di halaman masing-masing kantor kecamatan itu disediakan sebanyak 560 tabung per lokasi.

Ia mengatakan, tidak adanya sosialisasi kepada masyarakat konsumen elpiji di wilayah kecamatan itu bukan berarti informasi dari Pertamina diterima dalam waktu mendadak, melainkan karena strategi dinas agar OP elpiji tepat sasaran.

"Kalau ada sosialisasi khawatirnya yang membeli gas justru para pengecer dan bukan konsumen langsung, karena pengecer sudah menyiapkan sebelumnya, misalnya dengan mengajak orang lain untuk datang ke tempat OP, itu kan bisa terjadi," katanya.

Sebab, menurut dia, berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya OP elpiji yang pernah digelar di wilayah Bantul diserbu pengecer atau mereka yang membeli untuk dijual lagi dengan harga yang lebih mahal guna memperbesar keuntungan pribadi.

"Pengalaman tahun kemarin begitu, sehingga disampaikan langsung saat itu juga. Prinsip dari Pertamina itu hanya menyiapkan dan menyediakan barang dalam OP elpiji dan kapanpun bisa, tinggal melihat kondisi di lapangan," katanya.

Ia mengatakan, OP elpiji di empat kecamatan wilayah Bantul ini baru pertama di daerah ini, namun demikian tidak menutup kemungkinan kegiatan serupa juga dilakukan di kecamatan lain dengan melihat situasi serta pertimbangan di lapangan.

"Tidak menutup kemungkinan bisa dilaksanakan lagi, kalau memang stok elpiji di pasaran belum mencukupi kebutuhan permintaan atau harganya masih tinggi. Jadi OP ini tujuannya juga menggelontor elpiji di masyarakat sebanyak-banyaknya," katanya.

Sementara itu, Camat Imogiri Bantul, Sigit Subroto mengatakan, tidak ada sosialisasi ke masyarakat terkait OP elpiji di wilayahnya, karena dirinya mengaku baru mendapat pesan singkat pemberitahuan dari Kepala Disperindagkop Bantul pada Minggu (16/10) sore.

"Ini spontanitas sifatnya, saya baru dapat SMS kemarin (Minggu,16/10) sore. Dan kami tindaklanjuti tadi pagi setelah rombongan dari Disperindagkop datang ke sini. Saat itu langsung saya umumkan ke warga yang sedang mengurus administrasi," katanya. ***1***

(KR-HRI)

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024