Sleman (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, harus menghadapi tekanan dan keinginan kekuatan komersial dalam menjaga warisan budaya yang banyak terdapat di wilayah setempat.
"Tekanan dan kekuatan komersial terkadang bertabrakan dengan arti penting warisan sejarah-terutama benda-benda cagar budaya," kata Bupati Sleman Sri Purnomo dalam sambutan tertulis yang dibacakan Plt Sekda Sleman Iswoyo Hadiwarno pada dialog budaya, Rabu.
Menurut dia, apabila tidak diantisipasi, benda-benda cagar budaya yang semestinya dilestarikan pelan-pelan akan berubah bentuk dan peruntukkannya sehingga terkadang sulit dikenali lagi wajah aslinya.
"Kawasan-kawasan dan situs budaya yang semestinya dilindungi pelan-pelan bisa bergeser menjadi kawasan komersial yang gemerlap," katanya.
Ia mengatakan, Kabupaten Sleman memiliki kekayaan budaya yang sangat bervariasi, baik itu yang berupa bangunan maupun kesenian dan upacara adat.
"Sleman juga memiliki situs terkenal yang sudah ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya, masih banyak lagi cagar budaya yang masih belum tergali dan ditemukan," katanya.
Bupati mengatakan, sebagai kawasan yang berkembang pesat menjadi kawasan urban metropolitan.
"Keberadaan dan upaya pelestarian benda-benda cagar budaya menjadi tantangan tersendiri," katanya.
Tim Ahli Cagar Budaya Kabupaten Sleman DR Joko Dwiyanto mengatakan bahwa belum disahkannya oleh Presiden terkait Undang-Undang Kebudayaan juga menghambat proses dalam penanganan warisan dan cagar budaya itu sendiri.
"Namun Kabupaten Sleman telah memiliki Perda no.15 tahun 2015 yang mengatur tentang cagar budaya sehingga untuk tingkat Kabupaten Sleman penerapannya sudah dapat dilakukan," katanya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman Ayu Laksmidewi mengatakan dialog budaya diadakan dengan beberapa tujuan seperti mensosialisasikan Perda No.15 Tahun 2016 tentang pengelolaan Warisan dan Cagar Budaya, menjaring aspirasi SKPD dan masyarakat, dan memberikan wawasan kepada masyarakat terkait pentingnya melestarikan warisan dan cagar budaya.
"Melalui kegiatan ini Pemerintah Kabupaten Sleman berharap kepedulian seluruh lapisan masyarakat terkait pelestarian warisan dan cagar budaya yang ada di Sleman dan juga masyarakat dapat berperan aktif dalam upaya pelestarian warisan dan cagar budaya," katanya.
Ia mengatakan, tanpa peran aktif dari masyarakat, harapan pemerintah tidak dapat terwujud dengan baik.
" Pemanfaatan warisan budaya yang terbesar sesungguhnya melibatkan masyarakat sendiri sementara pemerintah hanya bersifat memfasilitasi dan mengontrol," katanya.
V001
Berita Lainnya
Sleman gelar lomba cipta tari peringati Hari Tari Internasional
Sabtu, 27 April 2024 18:11 Wib
Digelar lomba tari kreasi Piala Bupati Sleman di Desa wisata Palgading
Sabtu, 27 April 2024 18:10 Wib
Sleman mengembangkan pariwisata berbasis masyarakat
Sabtu, 27 April 2024 12:52 Wib
160 PNS Pemkab Sleman menerima penghargaan Satyalancana Karya Satya
Jumat, 26 April 2024 19:05 Wib
Disnaker: Tingkat pengangguran terbuka di Sleman turun 4,78 persen
Jumat, 26 April 2024 14:33 Wib
Bupati Sleman meminta perangkat bersinergi bangun pemerintahan sehat
Kamis, 25 April 2024 14:18 Wib
Bawaslu Sleman awasi ketat netralitas ASN pada Pilkada 2024
Kamis, 25 April 2024 12:33 Wib
Liga 1: Persik seri kontra PSS Sleman
Kamis, 25 April 2024 6:23 Wib