Sleman (Antara) - Jenderalium Research and Botanical Garden di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta yang merupakan pusat riset dan pengembangan pupuk Bio Mineral Organik meluncurkan pupuk organik berbahan dasar materi vulkanis Gunung Merapi.
"Pupuk organik tersebut selanjutnya diproduksi oleh PT Bumi Maringi Mukti yang berdiri di bawah naungan Yayasan Panglima Besar Soedirman," kata Direktur Utama PT Bumi Maringi Mukti Bugiakso pada peluncuran Pupuk Organik Jenderalium di Sleman, Rabu.
Mernurut dia, letusan Gunung Merapi selain membawa bencana juga membawa berkah. Buktinya, tanah sekitar Gunung Merapi makin subur.
"Berdasarkan fenomena itu ditemukanlah formula pupuk organik dari bahan pasir Gunung Merapi," katanya.
Ia mengatakan, selain mengandung mineral-mineral dari pasir vulkanik, Jenderalium juga mengandung microorganisme, hormon dan asam amino yang dibutuhkan tanaman. Kandungannya yang demikian lengkap, membuat Jenderalium mampu mensubtitusi pupuk kimia.
"Dengan demikian, tanah menjadi lebih sehat dan produksi pertanian meningkat. Di tengah fenomena perubahan iklim dan ancaman krisis pangan dunia, Jenderalium diharapkan mampu berkontribusi nyata," katanya.
Bugiaksoa mengatakan, pihaknya memulai riset sejak 2008 dan sejak itu Jenderalium telah diaplikasikan di Indonesia antara lain di Pulau Jawa, Kalimantan, Papua, NTT, Sulawesi, dan Sumatera serta di luar negeri yaitu di Kamboja dan New Zealand.
"Jenderalium juga sudah diaplikasikan pada tanaman padi, jagung, umbi-umbian, hortikultura buah maupun sayur, serta tanaman keras tahunan.
Ia mengatakan, di Penajam Paser Utara Kalimantan Timur, pupuk ini mampu mengatasi gagal panen padi akibat kemarau panjang akhir tahun lalu.
"Dengan berdirinya lokasi riset ini kami berharap mampu melakukan penelitian dan pengembangan secara lebih komprehensif," katanya.
Jenderalium Research aand Botanical Garden terbentang di lahan seluas kurang lebih 12.000 meter persegi, selain digunakan untuk riset, tempat tersebut juga dapat digunakan masyarakat luas sebagai sarana belajar pertanian secara organik yang mudah dan hemat.
"Pembuatan pupuk organik ini tidak membutuhkan banyak pasir vulkanis, sehingga kami menjamin untuk kebutuhan produksinya juga tidak akan melakukan penambangan pasir besar-besaran yang dapat merusak lingkungan. Bahan baku pasir juga dapat digantikan dengan pasir pantai," katanya.
Ia mengatakan, masyarakat bisa berkunjung, mengamati dan belajar bersama bagaimana tanaman bisa tumbuh dengan baik dan sehat secara organik tanpa pupuk kandang.
"Sebagaimana Panglima Besar Soedirman dulu bergerilya bersama petani melawan penjajah, kami juga hendak berjuang bersama masyarakat untuk menyuburkan tanah dan mewujudkan kedaulatan pangan Indonesia," katanya.
Sedangkan Komisaris Utama PT Bumi Maringi Mukti Bambang Trihatmojo mengatakan diharapkan dengan diluncurkannya pupuk organik Jenderalium ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Indonesia.
"Harapannya juga hasil riset anak bangsa ini dapat mendunia," katanya.
Hadir dalam acara peresmian antara lain Bupati Sleman Sri Purnomo, Dinas Pertanian se DIY, akademisi bidang pertanian, dan petani.
(V001)
Berita Lainnya
Presiden: Pemerintah bakal melunasi utang subsidi pupuk
Rabu, 3 April 2024 11:17 Wib
BRIN sedang meneliti manfaat abu terbang batu bara guna budidaya bawang merah
Senin, 1 April 2024 15:36 Wib
Alokasi pupuk Rp54 triliun mewujudkan swasembada pangan RI
Minggu, 31 Maret 2024 5:53 Wib
27 ribu kios penyaluran pupuk subsidi di Indonesia digitalisasi
Selasa, 19 Maret 2024 6:01 Wib
Bantul terus sosialisasikan ke kelompok tani penebusan pupuk dengan KTP
Rabu, 28 Februari 2024 21:58 Wib
Kementan bantu benih-pupuk untuk tanaman padi di Kudus, Jateng, terdampak banjir
Kamis, 22 Februari 2024 21:16 Wib
"Automatic adjustment" antisipasi pembiayaan program, beber Airlangga
Kamis, 15 Februari 2024 5:16 Wib
Baca, ribut pajak hiburan hingga dugaan suap perusahaan SAP
Minggu, 21 Januari 2024 7:45 Wib