Wabup: Hasyim tokoh NU dengan pengkaderan paling runtut

id Wabup: Hasyim tokoh NU dengan pengkaderan paling runtut

Wabup: Hasyim tokoh NU dengan pengkaderan paling runtut

Hasyim Muzadi (Foto antaranews.com) (antaranews.com)

Bantul, (Antara Jogja) - Wakil Bupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih mengatakan mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Kiai Haji Hasyim Muzadi merupakan tokoh NU yang pengkaderannya paling runtut dari tingkat bawah.

"Beliau itu perjuangannya sejak dari muda, sejak dari Ikatan Pelajar NU, Ansor dan beliau itu pengurus NU yang pengkaderannya paling top, paling runtut," kata Wabup Bantul yang juga merupakan tokoh NU di Bantul, Kamis.

KH Hasyim Muzadi dikabarkan telah menghembuskan napas terakhir pada Kamis (16/3) pagi, tokoh NU tersebut wafat pada usia 72 tahun.

Menurut dia, almarhum Hasyim dalam pengkaderan di organisasi Islam besar itu tidak pernah memotong proses atau secara instan karirnya melejit hingga menjadi ketua umum, melainkan secara bertahap dilalui pada setiap tingkatannya.

Ia mengatakan, pengkaderan KH Hasyim di Malang (Jawa Timur) dilakukan sejak dari pengurus NU tingkat desa, tingkat kecamatan, kemudian tingkat kabupaten/kota serta di tingkat provinsi yang semuanya pernah diketuai.

"Beliau itu pernah menjadi ketua ranting, ketua pengurus anak cabang, ketua cabang, ketua wilayah tingkat Jatim atau DPW, sampai ketua tingkat nasional (PBNU), itu contoh kader NU yang paling runtut," katanya.

Bahkan, kata Halim, tokoh Muslim Indonesia yang juga mantan Presiden RI yaitu KH Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur dalam pengkaderannya di pengurus NU tidak seruntut seperti perjuangan yang telah dilakukan KH Hasyim Muzadi saat itu.

"Gus Dur saja tidak pernah menjadi ketua ranting, tidak pernah jadi ketua anak cabang. Jadi kalau melihat tokoh NU yang pengkaderannya paling runtut dan paling memahami itu Pak Hasyim, itu (perjuangan) yang susah ditiru," katanya.

Sebagai kader NU, Halim secara pribadi mengaku sering bertemu dengan KHA Hasyim Muzadi ketika masih aktif di GP Ansor, pondok pesantren sebelum menjadi Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Bantul yang kemudian terpilih jadi Wabup Bantul.

Oleh sebab itu, Halim merasa terkejut atas kabar meninggalnya KH Hasyim Muzadi, apalagi saat di pesantrean Hasyim suka menciptakan ide-ide baru yang sangat akrab di kalangan ponpes.

"Beliau orangnya sangat `mobile` dari pesantren ke pesantren. Beliau punya perjuangan yang konsiten, lahir dan dibesarkan di lingkungan pesantren dan NU, sehingga menjiwai betul arah perjuangan dan tujuan NU," katanya.

(T.KR-HRI)