Yogyakarta (Antara Jogja) - Pembangunan pabrik semen di Rembang, Jawa Tengah, milik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk jangan dipolitisasi agar pro-kontra dapat diakhiri, kata Ketua Aliansi Kedaulatan Untuk Negeri (AKUN) Solihin.
"Pro-kontra pembangunan pabrik semen di Rembang tidak kunjung usai. Persoalan pembangunan pabrik semen itu hanya bisa diakhiri jika pemerintah secara tegas berpatokan kepada hukum yang berlaku," katanya di depan Gedung Agung Yogyakarta, Jumat.
Di sela-sela aksi "Tolak Politisasi Semen Indonesia", Solihin mengatakan Keputusan Mahkamah Agung yang dipatuhi dan dijalankan oleh Gubernur Jawa Tengah dan PT Semen Indonesia seharusnya dihormati semua pihak.
"Sudah seharusnya tidak lagi ada peluang bagi pihak lain untuk memaksakan kepentingannya melalui aksi jalanan," kata Solihin.
Menurut dia, aksi tersebut sebagai dukungan kepada pemerintah agar segera menyelesaikan polemik pabrik semen di Rembang.
Solihin yakin kasus semen di Rembang milik PT Semen Indonesia hanya akan selesai jika pemerintah pusat mengambil kebijakan yang berpatokan pada hukum, bukan menyelesaikannya berdasarkan pertimbangan politis atau pertimbangan ekonomi.
"Persoalan semen Rembang menjadi berlarut-larut karena adanya pihak-pihak yang berupaya memaksakan kehendak," kata dia. Pemaksaan kehendak itu tidak berpatokan pada aturan hukum," katanya.
Ia menegaskan jalan terbaik bagi pemerintah adalah menjunjung tinggi dan menjalankan hukum dalam setiap kebijakannya bagi kesejahteraan rakyat. Pemerintah harus konsisten terhadap rencana strategi
nasional.
"Kami mendorong pemerintah segera mengambil keputusan yang tepat, mengingat Semen Indonesia merupakan BUMN yang mampu menyerap tenaga kerja dan menumbuhkan perekonomian Indonesia," kata dia.
Di sisi lain, baik warga maupun PT Semen Indonesia diharapkan bisa mengesampingkan ego masing-masing dan duduk bersama untuk menemukan "win-win solution".
"Kami juga berharap pro-kontra segera bisa diselesaikan agar energi bangsa tidak banyak terkuras untuk kasus pabrik semen di Rembang dan tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar bagi bangsa dan negara,"
kata Solihin.
(B015)
Berita Lainnya
Pabrik tutup, 200 karyawan sepatu Bata Purwakarta, Jabar
Minggu, 5 Mei 2024 19:39 Wib
Polisi gerebek vila pabrik narkoba di Bali, tiga WNA ditangkap
Minggu, 5 Mei 2024 6:49 Wib
Haedar Nashir ingatkan pendidikan nasional jangan menjadi "pabrik robot"
Jumat, 3 Mei 2024 0:05 Wib
Penyidik Kejati DIY geledah Kantor PT Taru Martani terkait dugaan korupsi
Selasa, 30 April 2024 13:10 Wib
Apple berkeinginan bangun pabrik produksi di RI
Rabu, 17 April 2024 19:29 Wib
Polri-Bea Cukai bongkar pabrik gembong narkoba Fredy Pratama
Senin, 8 April 2024 11:49 Wib
Pabrik ekstasi jaringan gembong narkotika, Fredy Pratama di Sunter Jakarta digerebek
Jumat, 5 April 2024 18:58 Wib
Bareskrim-Bea Cukai menggerebek rumah industri narkoba di Semarang
Rabu, 3 April 2024 17:41 Wib