Bantul, (Antara Jogja) - Festival Kesenian Yogyakarta tingkat Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta yang digelar Dinas Kebudayaan setempat pada 2-8 Agustus 2017 bertujuan memfasilitasi masyarakat untuk menampilkan seni dan budaya.
"Maksud dan tujuan pada FKY Bantul ini untuk memberikan, memfasilitasi warga masyarakat untuk menampilkan seni budaya yang ada di desa, kecamatan di Bantul," kata Kepala Dinas Kebudayaan Bantul Sunarto saat pembukaan FKY Bantul di Bantul, Rabu sore.
Selain kelompok seni untuk menampilkan kesenian dan budaya yang jadi ciri khas setempat, kata dia, juga memfasilitasi pengusaha, perajin, pengusaha kuliner di Bantul untuk perkenalkan produk produk mereka.
Tak hanya itu, namun juga memperkenalkan seni budaya khas Bantul, karena selama kegiatan FKY akan ditampilkan berbagai seni budaya dari masing-masing kecamatan yang bisa dikolaborasikan sektor budaya dan wisata.
Menurut dia, FKY di Bantul yang digelar di tiga wilayah Bantul yaitu Bantul timur, barat dan tengah selama tiga berturut-turut ini mengambil tema `Umbar Mak Byarr`, yang bisa diartikan membiarkan seluruh pihak terkait berkreasi dan berinisiasi dalam menampilkan potensi masing-masing.
"Ini agar anak-anak budaya atau pegawai berinisiasi dan benar benar berinovasi dan berkreasi. Dan sambutan para seniman seniwati di Bantul positif, luar biasa hebatnya. Dan para peserta dari kelompok seni di Bantul dan kecamatan bisa meramaikan FKY ini," katanya.
Sementara itu, kata dia, pada pembukaan FKY Bantul yang dipusatkan di Lapangan Paseban Bantul ini menampikan kirab budaya dari beberapa kelompok kesenian yang berasal dari perwakilan masing-masing kecamatan se-Bantul.
Sunarto mengatakan, dalam serangkaian FKY Bantul juga digelar potensi seni dan bazar di kawasan Mangiran Desa Trimurti pada 3 sampai 5 Agustus yang menampikan potensi dari Kecamatan Srandakan, Sanden, Sedayu dan Kecamatan Pandak.
"Kemudian pentas seni dan bazar di lapangan Jolosutro Desa Srimulyo akan dilaksanakan pada 6, 7 dan 8 Agus 2017, menampilkan diantaranya dari Piyungan, Dingo, Imogiri dan Banguntapan serta Sewon," katanya.***4***
(KR-HRI)
Berita Lainnya
Pengelola enam warisan dunia di Indonesia sepakati bentuk wadah bersama
Minggu, 28 April 2024 20:02 Wib
Kain tenun Bima, NTB, menjadi bentuk pelestarian budaya daerah
Minggu, 28 April 2024 6:07 Wib
'Indonesian Day', mahasiswa Thailand diajak dalami budaya RI
Sabtu, 27 April 2024 5:53 Wib
Revitalisasi Cagar Budaya Nasional Muarajambi, warga dilibatkan
Sabtu, 27 April 2024 5:28 Wib
Indonesia raih dua sertifikat inskripsi warisan budaya dunia UNESCO
Jumat, 26 April 2024 5:57 Wib
RI usung pendekatan budaya lokal terkait tata kelola air di WWF
Rabu, 24 April 2024 15:57 Wib
Pemkab Gunungkidul membentuk Kampung Hanacara lestarikan budaya lokal
Senin, 22 April 2024 17:42 Wib
Parade Pegon diusulkan menjadi warisan budaya tak benda
Senin, 22 April 2024 6:38 Wib