Komunitas Sungai Yogyakarta selenggarakan Jambore Sungai Indonesia

id sungai

Komunitas Sungai Yogyakarta selenggarakan Jambore Sungai Indonesia

Sungai Code yang membelah Kota Yogyakarta (jogja.antaranews.com)

Bantul (Antara) - Asosiasi Komunitas Sungai Yogyakarta menyelenggarakan Jambore Sungai Indonesia 2017 di tiga lokasi wilayah Kasihan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada 26 dan 27 Agustus 2017.

"Jambore Sungai Indonesia 2017 dengan mengambil tema `Sungai Bicara` ini merupakan jambore sungai yang kedua kali dilaksanakan di Yogyakarta," kata Ketua Asosiasi Komunitas Sungai Yogyakarta (AKSY) Endang Rohjani di Bantul, Sabtu.

Menurut dia, tema Sungai Bicara diambil karena untuk menunjukkan bahwa sungai-sungai saat ini sedang berbicara kepada manusia mengenai kondisinya yang sudah semakin tercemar.

"Permasalahan sungai di Indonesia semakin pelik akibat desakan kaum urbanisasi dan kemajuan perkotaaan. Sungai merupakan sumber air yang harus dijaga kelestariannya," katanya.

Oleh sebab itu, demi merangkul banyak pihak untuk melestarikan sungai maka diadakan Jambore Sungai Indonesia yang dapat memfasilitasi ruang pertemuan, diskusi aksi dan kontribusi berbagai lapisan masayarakat dalam pelestarian sungai.

"Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak mulai dari pemangku kebijakan, pengelola sungai, hingga komunitas sungai dari berbagai daerah di Indonesia yang terdiri dari berbagai lapisan masyarakat," katanya.

Endang menjelaskan, Jambore Sungai Nasional ini dilaksanakan di tiga lokasi yaitu Jogja Nasional Museum untuk kegiatan seminar dan workshop, Bumi Perkemahan dan Pesanggrahan Ambarbinangun Kasihan untuk kegiatan sekolah sungai, sarasehan dan susur sungai.

Ia mengatakan, kegiatan ini didukung berbagai pihak diantaranya Balai Pengelolaan Sumber Daya Air DIY, Perhimpunan Pecinta Alam, Forum Arung Jeram Yogyakarta serta instansi pemerintah dan lapisan masyarakat.

"Selain melibatkan pendukung-pendukung itu, kegiatan juga melibatkan siswa sekolah sebagai peserta sekolah sungai sebagai upaya regenerasi agen perubahan," katanya.

Ia mengatakan, melalui kegiatan ini diharapkan semakin banyak unsur pemerintah dan lapisan masyarakat yang dapat mendukung pelestarian sungai. Seminar workshop melibatkan sekitar 300 peserta dari unsur pemerintah, komunitas sungai dan mahasiswa.

"Untuk kegiatan One Day River melibatkan masyarakat umum. Harapannya kegiatan ini dapat disebarluaskan untuk menunjukkan kepada masyarakat umum mengenai pentingnya pelestarian sungai," katanya.

(KR-HRI)