Jalur wisata Imogiri-Dlingo akan dilebarkan

id Jalur wisata Imogiri-Dlingo

Jalur wisata Imogiri-Dlingo akan dilebarkan

Puncak Becici, salah satu objek wisata di wilayah Dlingo, Kabupaten Bantul, DIY (Foto Antara/Hery Sidik)

Bantul (Antara Jogja) - Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta akan melebarkan jalur wisata dari wilayah Kecamatan Imogiri sampai Kecamatan Dlingo guna mendukung kelancaran akses wisatawan yang berkunjung ke kawasan wisata itu.

"Rencananya di tahun anggaran 2018 jalan dari Imogiri ke arah Dlingo dilebarkan, panjang jalannya sejauh tujuh kilometer. Itu yang membuat dari Pemda (Pemrintah Daerah) DIY," kata Camat Dlingo Tri Tujiana di Bantul, Jumat.

Pihaknya tidak mengetahui pasti titik awal pelebaran jalan Imogiri-Dlingo yang saat ini menjadi jalur wisata menuju kawasan wisata Mangunan Dlingo itu, namun perkiraannya dari wilayah Kecamatan Imogiri sebelum naik ke Dlingo.

"Kalau tidak salah mulai dari kantor Kecamatan atau pertigaan SMK Muhammadiyah Imogiri kurang ke timur sampai pedukuhan Seropan Dlingo, saat ini kan jalan yang ada lebarnya sekitar empat sampai lima meter, nanti dilebarkan menjadi tujuh meter," katanya.

Menurut dia, pelebaran jalan Imogiri-Dlingo tersebut penting dilaksanakan mengingat jalur itu saat liburan selalu ramai dilalui wisatawan menuju kawasan wisata perbukitan Mangunan, sementara kondisi saat ini kurang lebar.

"Sekarang ini tahapannya baru sosialisasi dan saya pernah diminta untuk memfasilitasi. Tanggapan warga mayoritas `welcome` (menerima), karena mereka tahu persis pelebaran jalan akan menguntungkan," katanya.

Ia menjelaskan, karena ada rencana pelebaran jalan itu, maka nantinya diperlukan pembebasan lahan di tepi jalan, namun secara teknis dan kebutuhan anggaran diampu DIY, karena jalur itu kewenangannnya milik Pemda DIY.

Sementara itu, Ketua Koperasi wisata Notowono Mangunan Dlingo Purwo Harsono mengharapkan ada peningkatan infrastruktur jalan kawasan wisata perbukitan, karena saat jalan masih kurang lebar hingga membuat kesulitan apabila ada papasan bus wisata.

"Jalur di Mangunan ini kan sebenarnya belum jalur wisata, karena merupakan jalur ekonomi dan jalur antarkabupatan (Bantul-Gunung Kidul), sehingga memang harusnya kita ajukan untuk standar wisata," katanya.

Ia menambahkan, jalur wisata tersebut paling tidak bayangan saya ketika ada bus `55` (kapasitas 55 penumpang) bisa papasan secara nyaman, jadi memang harus lebih lebar, kata pengelola Desa Wisata Kaki Langit Mangunan ini.

(T.KR-HRI)