Yogyakarta (Antara Jogja) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta masyarakat mampu mengendalikan diri agar tidak mengonsumsi minuman keras, khususnya oplosan.
"Jangan sampai itu terjadi, mereka harus bisa mengendalikan diri," kata Sultan menanggapi munculnya korban akibat miras oplosan di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Rabu.
Sebelumnya, kasus minuman keras oplosan kembali merenggut nyawa tiga orang warga kota Yogyakarta. Tiga korban yang tewas akibat menenggak miras oplosan yakni Didik Nurcahyadi (39) dan Kun Hartono (37), warga Cokrodiningratan, Jetis serta Agus Supardiyono (55) warga Pringgokusuman, Kecamatan Gedongtengen di lokasi yang berbeda.
Menurut Sultan, selama ini Pemda DIY telah melarang mengonsumsi miras oplosan. Aturan mengenai miras itu telah tertuang dalam Perda DIY Nomor 15 Tahun 2015 tentang Pengendalian dan Pengawasan Minuman Beralkohol serta Pelarangan Minuman Oplosan.
Namun demikian, menurut dia, efektivitas larangan itu tergantung kesadaran masyarakat di lapangan.
"Yang jelas kami kan sudah melarang seperti itu. Tetapi kalau ada yang tetap melakukan, saya kan tidak bisa mengontrol dari rumah ke rumah terkait miras dan sebagainya. Kalau masyarakatnya maunya seperti itu ya saya tidak bisa apa-apa," kata Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat ini.
Kepala Kepolisian Kota Yogyakarta Komisaris Besar Polisi Tommy Wibisono mengatakan menyusul peristiwa itu, pihaknya akan mengintensifkan operasi miras menyusul peristiwa itu, khususnya saat pergantian tahun.
(T.L007)
Berita Lainnya
Prabowo: Saya akan bekerja keras demi RI
Rabu, 24 April 2024 10:51 Wib
Ampuh, emak-emak gerebek tempat peredaran obat keras
Rabu, 24 April 2024 4:28 Wib
Mobil tak kunjung masuk kapal, pemudik protes keras
Senin, 8 April 2024 15:32 Wib
Polres Bantul menyita puluhan botol minuman keras dalam razia Ramadhan
Senin, 1 April 2024 19:40 Wib
Kemenangan timnas Indonesia lawan Vietnam berkat kerja keras pemain
Rabu, 27 Maret 2024 3:34 Wib
STY: Timnas Indonesia menang berkat kerja keras pemain
Rabu, 27 Maret 2024 0:10 Wib
Kemenhub tegur keras-investigasi Pilot Batik Air tertidur
Sabtu, 9 Maret 2024 16:50 Wib
Raffi Ahmad: Kekayaan saya diperoleh dari kerja keras
Senin, 5 Februari 2024 15:26 Wib