Yogyakarta, (Antaranews Jogja) - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta segera melakukan pemilahan terhadap pedagang kaki lima yang menggelar lapak di kawasan sisi barat Malioboro untuk direlokasi ke gedung eks Bioskop Indra sebagai upaya penataan.
"Bioskop Indra jelas tidak bisa menampung semua PKL (di sisi barat Malioboro) karena jumlahnya ada ribuan," kata Sekretaris Daerah (Sekda) DIY Gatot Saptadi pada "Ngobrol Santai Tentang Yogya Menghadapi 2018" di Yogyakarta, Selasa.
Gatot mengatakan gedung eks Bioskop Indra memiliki daya tampung sebanyak 400 PKL. Mengingat jumlah PKL di sisi barat Malioboro mencapai ribuan, maka pihaknya akan melakukan klasifikasi sesuai jenis dagangannya untuk dipindahkan ke gedung tersebut.
"Yang jelas di depan bangunan publik atau pemerintahan seperti Kantor DPRD DIY harus bersih dari PKL," kata Gatot.
Menurut Gatot, upaya revitalisasi kawasan Malioboro terus dilakukan secara bertahap. Setelah penataan pedestrian sisi timur diselesaikan pada 2017, pada tahun ini Pemda DIY kembali melanjutkan penataan pedestrian sisi barat.
Selanjutnya, setelah penataan pedestrian sisi timur dan barat rampung, menurut Gatot, kawasan Malioboro direncanakan akan menjadi kawasan semi pedestrian yang hanya bisa dilalui oleh pejalan kaki, kendaraan tidak bermotor dan Transjogja. "Kendaraan roda dua dan empat tidak bisa masuk," kata dia.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, Energi, dan Sumber Daya Mineral (PUP ESDM) DIY Muhammad Mansur mengatakan sosialisasi kepada PKL akan digencarkan bersama Pemkot Yogyakarta sebelum penataan pedestrian sisi barat Malioboro dimulai pada Maret 2018.
"Pada prinsipnya tidak ada penggusuran karena kalau tidak ada PKL ya bukan Malioboro namanya," kata dia.
Mansur menjelaskan, gedung eks Bioskop Indra yang pembangunannya dianggarkan Rp44 miliar akan terdiri atas empat area.
Lantai dasar yang memiliki luas 1.205,9 meter persegi dikhususkan untuk berjualan makanan kering dengan kapasitas 122 PKL, lantai 1 yang memiliki luas 1.007,9 meter persegi untuk berjualan souvenir dengan kapasitas 120 PKL.
Lantai 2 dengan luas 992,2 meter persegi untuk berjualan pakaian dengan kapasitas 117 PKL. Sedangkan lantai semi basement yang memiliki luas 1.112,4 meter persegi mampu menampung 37 gerobak dan 32 motor. ***3***
Berita Lainnya
Pasar Beringharjo Yogyakarta
Senin, 18 Maret 2024 14:33 Wib
Gunungan oleh-oleh khas Yogyakarta setinggi 11 meter di Malioboro pecahkan Rekor MURI
Selasa, 5 Maret 2024 18:19 Wib
Belum selesai dengan kasus Hotel Top Malioboro, SKN kembali dilaporkan terkait dugaan penipuan investasi hotel dengan motif sama
Kamis, 29 Februari 2024 18:41 Wib
Pemkot Yogyakarta menambah ruang khusus rokok di Malioboro
Kamis, 1 Februari 2024 20:18 Wib
Bank KB Bukopin: "Transaksi Hotel Top Malioboro tanpa persetujuan tertulis dari kami"
Rabu, 31 Januari 2024 22:19 Wib
Presiden Jokowi ngopi bareng Basuki dan Budi Gunadi di Malioboro Yogyakarta
Rabu, 31 Januari 2024 1:38 Wib
Membedah simpang siur status kepemilikan Hotel Top Malioboro Yogyakarta
Selasa, 16 Januari 2024 20:49 Wib
Polda DIY sebut perayaan malam pergantian tahun di Malioboro kondusif
Senin, 1 Januari 2024 6:06 Wib